Sunday, November 28, 2010

✠ Opportunity to Live Life ✠

Hi MyFriendz...

Baru-baru ini aku sering mendapat sebuah BM (Broadcast Message) yang ingin aku share (mungkin dari kalian sudah pernah menerima ini) berikut ini :


✉ Surat dari TUHAN ✉
KEPADA : KAMU
TANGGAL : HARI INI
DARI : AKU
PERIHAL : BERSYUKUR

Ini AKU,
Hari ini AKU yang akan menangani semua masalahmu...

Catatan :
Dan ingat,
Bila Dunia ini menyodorkan masalah yang tidak dapat kau tangani sendiri,
Jangan berusaha menyelesaikan masalah itu...
Tetapi, letakkanlah saja masalah itu diboxKU utk KUselesaikan...
AKU akan menyelesaikan masalahmu sesuai JADWAL yang AKU tentukan sendiri...

Semua masalahmu PASTI akan AKU selesaikan,tetapi sesuai jadwalKU, bukan jadwalmu.....

Setelah semua masalahmu kamu letakkan dalam Box,
Janganlah kamu pikirkan & khawatirkan...
Sebaliknya, fokuslah kepada semua hal2 BAIK yang sedang terjadi padamu sekarang...

Bila kamu terjebak kemacetan dijalan, Janganlah marah,
Sebab masih banyak orang di Dunia ini yang tidak pernah naik mobil seumur hidupnya...

Bila kamu berhadapan dengan masalah di tempat kerja,
Berpikirlah bahwa masih banyak orang yang menganggur bertahun2 tanpa pekerjaan...

Bila kamu sedih karena hubungan keluarga, pikirkanlah orang2 yang belum pernah merasakan mencintai dan dicintai...

Bila kamu merasa bosan dengan akhir minggu, pikirkanlah orang2 yang harus lembur siang malam tanpa libur utk menghidupi keluarga & anak2nya...

Bila kendaraanmu mogok & mengharuskan kamu berjalan kaki,
Janganlah marah...
Pikirkanlah orang2 cacat yang sangat ingin merasakan berjalan diatas kaki sendiri...

Bila kamu melihat dicermin rambutmu mulai beruban,
Janganlah bersedih...
Ssebab mempunyai rambut hanyalah merupakan impian bagi orang2 yang dalam perawatan Kemoterapi...

Bila kamu merenungi makna hidupmu di dunia ini & merenungi apa tujuan hidupmu ini...?
Bersyukurlah...
Karena banyak orang yang tidak punya kesempatan hidup yang cukup lama untuk merenungi hidup mereka....



Seperti BM diatas, selama hidup kita mungkin terkadang/selalu mengeluh setiap harinya. Ada saja hal-hal yang membuat mulut mereka mengucapkan kata-kata yang sia-sia setiap harinya. Pekerjaan yang berat, bos yang hanya bisa memerintah, keluarga yang terlalu banyak menuntut, sahabat-sahabat yang kurang solider merupakan beberapa contoh dari banyak masalah yang dihadapi manusia.

TUHAN bukanlah tidak mengetahui keadaan kita seperti apa sekarang ini atau masalah besar apa yang sedang kita hadapi. DIA tahu semuanya. Bahkan DIA tahu seberapa besar kekuatan kita ketika rintangan datang menghadang.

Sekarang pernahkah kamu berpikir, mengapa manusia tidak diciptakan sempurna...? Jika manusia diciptakan sempurna, bukankah semuanya akan menjadi lebih baik...? Mengapa TUHAN tidak melakukannya...? Apakah TUHAN tidak mampu...? Ataukah ada maksud TUHAN di balik ia menciptakan manusia dengan keberadaannya seperti sekarang ini...?

Tapi daripada mengajukan pertanyaan-pertanyaan konyol seperti itu, harusnya kita bersyukur dengan keberadaan kita sebagai manusia yang tidak sempurna dan yang di sana sini masih terdapat kekurangan. Seandainya TUHAN benar-benar menciptakan kita sebagai manusia sempurna, keadaan dunia tidak akan lebih baik, sebaliknya dunia justru berada di ujung bencana. Kamu mengerenyitkan kening dan tidak percaya...?

Jika kita menjadi manusia tanpa kelemahan, tentu saja sifat manusia yang egois akan semakin menjadi jadi. Tidak akan pernah merasa butuh orang lain, karena toh segala sesuatunya bisa dikerjakan seorang diri. Manusia akan menjadi sosok egosentris. Dan bisa jadi manusia akan mengabaikan TUHAN. Mengapa harus berharap kepada TUHAN kalau sudah menjadi manusia sempurna yang bisa melakukannya segala sesuatunya seorang diri...?

TUHAN memang Mahabesar dan Mahadahsyat, tetapi DIA tidak mau umat-Nya menjadi umat yang miskin mental, yang sebentar-bentar mengeluh, sebentar-sebentar bersedih dan akhirnya lupa untuk mengucap syukur. DIA ingin kita menjadi orang-orang yang kuat di dalam-Nya yang tidak gampang bersungut-sungut ketika ada masalah dan selalu menghargai setiap pemberian dari-Nya dengan hati yang tulus dan ucapan terima kasih. Bersyukurlah kita tidak diciptakan sempurna, dengan demikian kita belajar untuk bergantung kepada TUHAN, sewaktu dalam kelemahan dan saat kita membutuhkan pertolonganNya.

Sebuah pepatah kuno mengatakan, manusia diciptakan seperti malaikat dengan satu sayap dan mereka bisa terbang jika mereka saling berpelukan. Kehidupan ini suatu saat akan berakhir. Ketika itu tiba maka tidak ada lagi waktu untuk menyesali diri dan berangan-angan untuk kembali ke masa lalu. Selagi masa ada kesempatan, mari bersama kita menjalani hidup dengan ucapan syukur kepada TUHAN dan mengerjakan apa yang menjadi bagian kita di dunia ini dengan sebaik mungkin.

Aku bertanya kepada TUHAN, mengapa aku tidak kaya...?
Lalu DIA menunjukkan seorang pria dengan banyak harta, tapi hidup kesepian & tak memiliki siapapun untuk berbagi....

Aku bertanya kepada TUHAN, mengapa aku tidak ganteng...?
Lalu DIA menunjukkan seorang pria dengan kegantengan yg melebihi lainnya, tapi memiliki karakter yg buruk...

Aku bertanya kepada TUHAN, mengapa Ia membiarkan aku menjadi semakin tua...?
Lalu DIA menunjukkan seorang anak laki-laki berusia 19 tahun sedang terbujur kaku, meninggal karna kecelakaan mobil...

Aku bertanya kepada TUHAN, mengapa aku tidak memiliki rumah besar...?
Lalu DIA menunjukkan sebuah keluarga yg beranggotakan 6 orang, tapi mereka baru saja diusir & pindah ke rumah yg kecil, sesak & terpaksa tinggal dijalanan karna tak mampu membayar hutang....

Aku bertanya kepada TUHAN, mengapa aku harus bekerja...?
Lalu DIA menunjukkan seorang pria, yg tak bisa menemukan satu pekerjaan pun, karna tak memiliki kesempatan untuk belajar membaca....

Aku bertanya kepada TUHAN, mengapa aku tak menjadi orang terkenal...?
Lalu DIA menunjukkan seseorang yg terkenal yg memiliki banyak sahabat, tapi smuanya pergi ketika orang itu tidak memiliki harta lagi...

Aku bertanya kepada TUHAN, mengapa aku tidak pintar...?
Lalu DIA menunjukkan seorang yg terlahir jenius, tapi dipenjara karena menyalahgunakan kepintarannya untuk kejahatan....

Bagaimana denganmu...?

Apakah kamu pernah sakit...?
Jika kamu tidak pernah sakit...?
Bagaimana kamu tahu TUHAN itu Maha Penyembuh...?

Apakah kamu pernah sedih...?
Jika kamu tidak pernah sedih...?
Bagaimana kamu tahu TUHAN itu Maha Penghibur...?

Apakah kamu pernah salah...?
Jika kamu tidak pernah salah...?
Bagaimana kamu tahu TUHAN itu Maha Pengampun...?

Apakah kamu pernah gagal...?
Jika kamu tidak pernah gagal...?
Bagaimana kamu belajar bersandar pada TUHAN...?

Apakah kamu merasa kurang dengan berkat yg TUHAN berikan hari ini...?

Sekarang pada saat kamu sedang membaca tulisan ini, mungkin kamu tidak menyadari bahwa kamu telah melakukan sesuatu yang tanpa kamu sadari sangat berguna agar kamu bisa berkarya hari ini...

Sadarkah kamu apakah itu? Ya, nafas kehidupan. Sama seperti aku yang terkadang tidak menyadarinya. TUHAN selalu menjaga dan memberkati kita di setiap hela nafas...

Senantiasalah bersyukur buat semua yang telah TUHAN beri mungkin tidak semuanya yang sesuai dengan apa yang kita inginkan, walau tidak banyak, yang penting cukup untuk memenuhi kebutuhan kita...

Senantiasalah bersyukur untuk berbagai ujian kehidupan yang kita alami karena semua itu mengangkat kita ke tingkat yang lebih tinggi di dalam TUHAN dan membawa kita lebih dekat kepadaNya...

Semakin banyak kita bersyukur kepada TUHAN atas apa yang kita miliki, maka semakin banyak hal yang akan kita miliki untuk disyukuri karena orang yang mengucap syukur adalah orang yang selalu tahu bahwa hidupnya tidak pernah kekurangan...

Amin...

“Orang yang berbahagia bukanlah orang yang hebat dalam segala hal, tapi orang yang bisa menemukan hal sederhana dalam hidupnya.” - Warren Buffet

Warmest Regards,
Michael

Friday, November 26, 2010

Little Things ✵ Big Things

Hi MyFriendz...

Pernah mendengar statement ini : "Kegagalan tidak terjadi dalam semalam dan keberhasilan tidak bisa dicapai dalam sehari.". Mungkin beberapa dari kalian sudah tidak asing dengan statement tersebut. Statement tersebut kurang lebih memberikan arti bahwa semuanya pasti melewati proses, dan uniknya, kesuksesan besar atau bahkan kegagalan yang fatal selalu diawali dari hal-hal yang kecil. Setia melakukan hal-hal kecil akan menuntun kita kepada kesuksesan besar, sebaliknya mengabaikan kegagalan-kegagalan kecil akan mengakibatkan keruntuhan pada akhirnya.

Hal ini rupanya juga diterapkan dalam pelatihan-pelatihan bahasa, misalnya saja dalam pelatihan bahasa Inggris. Untuk bisa cas cis cus dalam berbahasa Inggris tentu tidak mungkin bisa ditempuh dalam satu hari saja. Secara teori, jika dalam sehari kita mampu menghafal lima kosa kata saja maka dalam setahun kita sudah menguasai hampir dua ribu kata, dan tahun berikutnya berarti kita sudah menguasai hampir empat ribu kata! Harusnya dalam waktu dua tahun kita sudah mahir berbahasa Inggris karena sudah menguasai ribuan kata. Namun pada kenyataannya, meski sudah bertahun-tahun belajar, mengapa kita belum bisa berbahasa Inggris...? Jawabannya sederhana, karena kita gagal menghafal lima kosa kata per hari. Atau seperti belajar mobil kalau kita belajar menyetir mulai dari jalan besar, apakah selanjutnya kita akan bisa stabil menyetir kalo melalui jalan kecil...? Bagaimana kalau dibalikkan dengan memulai belajar menyetir dari jalan kecil menuju jalan besar, ada perbedaan bukan...?

Beberapa waktu lalu, aku mengatakan kepada salah seorang teman (W) ketika kami sedang saling sharing :
M : "Hidup itu seperti mengumpulkan "uang receh"".
W : (Sedikit kaget) "HAH...!!! muke gile lo, Mike...? Berat kali kalo uang receh dikumpulin. Mksd lo apaan nih...?"
M : "Hehehe... Maksud kenapa gw seperti perumpamaan ini misalnya dalam sebuah meeting yang dihadiri sejumlah top management suasana agak tegang saat salah seorang General Manager akan dicopot dari jabatannya oleh sang Bos dikarenakan beberapa kasus dan prestasi buruk sepanjang tahun. Di ruangan yang dingin itu dibahas hal-hal apa saja yang akan dilakukan untuk pembenahan operasional salah satu anak perusahaan, termasuk menentukan siapa calon penggantinya. Dipastikan ada seseorang yang harus meninggalkan perusahaan tapi di sisi lain ada peluang yang akan membuat seseorang mendapatkan promosi. Di tengah-tengah rapat sang Bos bertanya kepada orang-orang kepercayaannya tentang siapa calon pengganti yang pantas. “Silahkan usulkan, sebut saja nama, malam ini juga kita harus bikin keputusan”. Nama demi nama disebutkan oleh peserta rapat di ruangan itu, dari beberapa nama yang muncul ke permukaan terlihat beragam reaksi dari si Bos, mulai dari nama yang tak dikenal sama sekali, ada yang agak dikenal, ada yang lupa-lupa ingat, hingga yang dikenal dengan sangat baik karena reputasinya yang baik atau sebaliknya. Nampak si Bos bimbang dalam menetapkan hingga salah seorang Direktur membicarakan nama seseorang yang tadi paling banyak disebut (anggap saja namanya Robert). Kening si Bos nampak berkerut namun matanya bersinar menunjukkan ketertarikannya “Oh ya, saya ingat, dia pernah menjemput saya di bandara, kelihatannya orang ini cukup baik, bagaimana ?” Beberapa komentar mulai terucap “Saat kunjungan di lapangan, orang ini sangat dikenal baik oleh pelanggan-pelanggan kita” komentar seorang kepala divisi disusul nada positif lain mulai dari prestasinya, kepemimpinan, attitude, karakter, hingga komentar-komentar yang bersifat agak pribadi. Dan si Bos pun setuju memutuskan orang tersebut dipromosi menjadi GM dan minta dihubungi malam itu juga untuk besok pagi-pagi berangkat ke Jakarta untuk proses serah terima dengan GM yang akan digantikannya. Nah, itulah yang dinamakan mengumpulan "uang receh". Ya, walau dalam kehidupan nyata mungkin tidak semudah seperti perumpamaan tadi tapi kalau TUHAN mengizinkan, apapun bisa terjadi, bukan...?"
W : "Apa maksudnya bro...?"
M : “Ya, disadari atau tidak, ada banyak hal positif yang selama ini dilakukan oleh Robert dan hal-hal kecil yang dilakukannya membuat banyak orang diperusahaan tersebut terkesan. Sekalipun itu hal-hal kecil, ibarat uang receh yang pada saat terkumpul dan dilakukan penghitungan, ternyata nilainya sangat tinggi...!”

Terbukti bahwa hal-hal besar selalu lahir dari hal-hal kecil. Seringkali kita melewatkan banyak hal kecil terjadi begitu saja. Kita terlanjur punya "rumus" bahwa hal-hal besar selalu lahir dari pemikiran yang rumit. Itu sebabnya kita selalu disibukkan dengan hal-hal besar dan hal-hal paling rumit, dan tidak pernah mempedulikan hal-hal kecil yang nampaknya terlalu sederhana untuk dipikirkan. Mulai dari sekarang, terbukalah terhadap hal-hal kecil. Belajar peka dan kritis dengan hal-hal kecil yang terjadi di sekitarmu. Jangan pernah membiarkan hal-hal kecil terlewatkan begitu saja, tanpa kamu bisa belajar darinya. Jangan sampai suatu saat kamu akan dipermalukan akibat kamu selalu meremehkan hal-hal kecil.

So MyFriendz...
In this life, you do not have to do big things at once, there are many positive little things you can do and when HIS time comes, the value of a collection of "small things" was really unexpected because something big is always started and built from something small...

"We always have a mantra : 'do not be evil'. Therefore we have to do the best for users, customers, and to any person" - Larry Page (Co-founder of Google Inc.)

Warmest Regards,
Michael

☩ Try Again, and Again, and Again ☩

Hi MyFriendz...

Pernah mendengar Nick Vujicic, seorang inspirator dan motivator yang tidak memiliki tangan dan kaki. Di salah satu seminarnya yang kulihat di YouTube, dengan posisi Nick berada di atas meja. Nick bertanya kepada peserta yang hadir : "Mungkin anda pernah merasakan jatuh seperti ini (Nick mempraktekkan jatuh atau dengan bahasa "indo"nya : nyungsep") "Saya mau memberitahu kadang-kadang di saat anda jatuh, anda merasa bahwa anda tidak memiliki kekuatan untuk bangkit kembali. Apakah anda pikir memiliki harapan...? Karena saya ingin memberitahu kepada anda bahwa aku jatuh disini dengan menghadap ke bawah. Dan saya tidak memiliki tangan dan kaki. Harusnya saya tidak mungkin untuk bisa bangkit kembali tapi TIDAK. Saya akan mencoba 1000 kali untuk bangun. Jika saya gagal 1000 kali, jika saya gagal 1000 kali dan saya menyerah, apakah anda pikir saya akan bisa bangun kembali...? TIDAK. Jika saya gagal, saya COBA LAGI dan LAGI dan LAGI. Saya ingin anda tahu bahwa ini bukan AKHIR. Penting bagaimana anda menyelesaikannya. Anda akan menemukan kekuatan untuk BANGKIT kembali seperti ini (sambil menunjukkan kepalanya bertumpu pada sebuah perangkat telepon rumah untuk bangkit berdiri.)" Setelah berhasil bangkit, Nick pun mendapatkan tepuk tangan yang riuh dan banyak peserta yang menangis melihat aksi dari Nick tersebut.

Aku juga mau share mengenai salah satu rekan bisnis yang juga pernah mengalami hal yang sama sepertinya. Kurang lebih sekitar 1 tahun yang lalu, Merry (bukan nama sebenernya) terjun ke bisnis yang sama seperti yang sedang aku tekuni. Sudah beberapa bulan bisnis digeluti tapi tak kunjung GOAL. Ketika mencurahkan keluh kesahnya sambil menangis, beliau mengatakan ingin berhenti karena merasa sudah tidak lagi mampu menahan malu ketika harus bertemu dengan teman-teman seperkumpulannya. Lalu aku memberikan bantuan sedikit motivasi dan inspirasi kepada Merry supaya dia mau bertahan dan tidak berhenti dari bisnis ini. Dan apa yang terjadi...? Seminggu setelah Merry memutuskan untuk tetap bertahan dan melanjutkan karyanya. Merry berhasil GOAL dengan nilai nominal cukup besar. Alangkah senangnya Merry dan tentu semangatnya yang sebelumnya hampir padam kembali membara. Ketika bertemu lagi dengannya ,aku berkata kepadanya : "Selamat ya, Mer. Kamu telah mengalahkan diri kamu sendiri bukan orang lain. Seandainya waktu itu kamu berhenti, mungkin kamu tidak akan seperti sekarang ini. Dari kamu, aku bisa belajar bahwa salah satu perbedaan antara orang yang tidak berhasil dan berhasil adalah orang berhasil berhentinya lebih lama sedangkan orang yang tidak berhasil berhentinya lebih cepat. Sekali lagi selamat ya kamu telah mengubah "kisah" baru dalam hidupmu menjadi sebuah "kasih" baru dalam hidupmu".

Bagaimana denganmu...
Pernahkah kamu jatuh saat ingin mengejar sesuatu di depanmu...?
Pernahkah kamu gagal saat mencoba sesutu hal yang orang lain anggap hal itu mudah...?
Atau pernahkah kamu merasa terkucilkan disaat semua orang tak menghiraukan keadaanmu...?

Dan apa yang akan kamu lakukan ketika menghadapi situasi dan kondisi seperti itu...?
Menyerah...? Atau terus berjuang menghadapi situasi dan kondisi tersebut..?
Saat kamu ingin mengejar sesuatu yang ada di depanmu baik itu abstrak maupun nyata, TERUSLAH KEJAR. Meskipun ada batu yang banyak dan membuat kamu terjatuh tetaplah berjuang untuk terus berlari ke depan...

Saat kamu gagal mencoba sesuatu hal yang orang lain mengganggapnya hal tersebut mudah. TETAPLAH MENCOBA. Meskipun ada hinaan dan cacian karena kamu tidak bisa melakukannya tetaplah berusaha hingga kamu berhasil menciptakan apa yang kamu coba.
Saat kamu merasa terkucilkan disaat semua orang tak menghiraukanmu. BERPERASAAN & BERPIKIRLAH POSITIF. Meskipun banyak orang yang mengecewakanmu dan membuatmu terluka tetaplah tersenyum hingga semua orang menyadari bahwa kamu begitu berarti bagi mereka...

Lalu mungkin kamu akan bertanya kepadaku : "Kenapa kita harus lakukan semua itu...??? Pentingkah...???"
- Batu yang menjatuhkanmu saat mengejar sesuatu mengajarkan kita bahwa kita perlu teliti dalam melangkah dan belajar dari kesalahan kita saat kita terjatuh.
- Gagal saat mencoba sesuatu merupakan hal yang mengajarkan kita untuk pantang menyerah dan menunjukkan kita bahwa kita itu bukannya bodoh melainkan kita menemukan hal penghambat yang orang lain tidak temukan sebagai pembelajaran bagi kita untuk bisa mengatasi kendala saat mencobanya kembali.
- Merasa terkucilkan mungkin merupakan kesalahan dari kita berpandangan terhadap orang lain dan perasaan seperti ini mengajarkan kita untuk tetap positive thinking and positive feeling bahwa orang-orang disekitar kita tetap peduli terhadap kita mungkin cara mereka untuk perduli kurang kita pahami untuk itu disinilah kita perlu belajar mempelajari karakter orang lain.

Semua hal yang membuat kita putus asa sebenarnya menyimpan "pelajaran" yang sangat berharga bagi kita. Bukan lagi saatnya kita menyerah saat keputusasaan menyerang kehidupan kita, namun di saat itulah kita harus bangkit untuk berusaha menyelesaikan itu semua karena semua itu hanya kita yang dapat menyelesaikannya dengan baik. Karena setiap masalah selalu melihat ada sisi negatif dan positif, semua tergantung sisi mana yang kita pilih.

So MyFriendz...
If you FAIL, are you going to try again...?
You may be DISAPPOINTED if you fail...
But you are DOOMED, if you don't TRY...
The human SPIRIT can handle much more than we realize...
It matters HOW you are going to FINISH. Are you going to finish STRONG?

"If I fail, I try again, and again, and again.." - Nick Vujicic

Warmest Regards,
Michael

Roger Crawford - Everyone Can Do Something

Oleh : Jack Canfield

Roger Crawford memiliki segalanya yang dibutuhkan untuk bermain tenis, kecuali dua tangan dan satu kaki. Ketika kedua orang tua Roger melihatnya untuk pertama kali, mereka melihat bayi dengan suatu suatu tonjolan mirip ibu jari di lengan kanannya dan ibu jari serta satu jari di lengan kirinya. Dia tidak memiliki telapak tangan. Lengan serta kaki bayi tersebut lebih pendek dan dia hanya memiliki tiga jari kaki di kaki kanannya yang pendek serta kaki kiri yang lemah, yang di kemudian hari akan diamputasi. Dokter berkata bahwa Roger menderita Ectrodactylism, suatu penyimpangan kelahiran yang jarang terjadi yakni hanya 1 dari 90.000 kelahiran di Amerika Serikat. Dokter berkata bahwa Roger mungkin tidak akan dapat berjalan serta mengurus dirinya sendiri.

Untungnya kedua orang tuanya Roger tidak begitu saja percaya pada dokter. "Orang tuaku selalu mengajariku bahwa aku akan menjadi secacat apa yang aku inginkan", kata Roger. "Mereka tidak pernah mengijinkanku untuk mengasihani diri sendiri atau meminta bantuan orang lain karena kekuranganku. Suatu kali aku pernah mengalami masalah karena tugas karangan sekolahku belum selesai", jelas Roger yang harus memegang pensil dengan kedua tangannya agar dapat menulis secara perlahan. "Saya meminta tolong ayah untuk menulis suatu surat untuk guruku, untuk meminta perpanjangan waktu dua hari untuk menyelesaikan tugasku. Namun sebaliknya yang ayah lakukan adalah membuatku mulai menulis karangan tersebut dua hari lebih awal !"

Ayah Roger selalu menyemangatinya untuk terlibat dalam olahraga, mengajar Roger untuk menangkap dan melempar bola voli, dan bermain sepak bola (sepak bola gaya Amerika atau American Football) setelah sekolah. Di usia 12, Roger mencoba untuk mendapat suatu tempat di tim sepak bola sekolah. Sebelum setiap pertandingan, Roger akan memvisualisasikan impiannya untuk mencetak gol. Kemudian suatu hari dia mendapat kesempatan tersebut. Bola berada di tangannya dan dia mencoba berlari secepat yang dia dapat dengan menggunakan kaki palsunya menuju ke garis gol, pelatihnya dan rekan-rekan timnya bersorak kegirangan. Tetapi pada jarak sepuluh yard sebelum garis gol, seseorang dari tim lawan menangkap Roger, menghantam engkel kirinya. Roger mencoba untuk melepas kaki palsunya, tetapi bukannya menyerah dia mencoba untuk berlari kembali.

"Saya masih tetap berdiri", ingat Roger. "Saya tidak tahu hal lain apa yang harus dilakukan sehingga saya mulai meloncat-loncat menuju garis gol. Wasit berlari menuju kearahku dan mengangkat tangannya ke udara. Gol !" Kamu tahu, sesuatu yang lebih baik dibandingkan dengan enam poin adalah apa yang tampak di wajah dari anak yang memegang kaki palsuku. Kecintaan Roger pada olahraga bertumbuh begitu juga dengan rasa percaya dirinya. Tetapi tidak setiap rintangan membentuk kebulatan tekad Roger. Makan di ruang makan dengan anak-anak lain yang memandanginya meraba-raba makanannya terbukti sangat menyakitkan bagi Roger, seolah dia mengulangi kegagalannya di kelas mengetik. "Saya mempelajari pelajaran yang sangat bagus dari kelas mengetik", kata Roger. "Kamu tidak dapat melakukan segala hal, maka lebih baik berfokus pada apa yang dapat kamu lakukan". Satu hal yang Roger dapat lakukan adalah mengayunkan raket tenis. Tapi sayangnya, ketika dia mengayunkannya terlalu kencang, pegangan lemahnya biasanya membuat raket terlepas ke udara. Beruntungnya, Roger secara tidak sengaja menemukan suatu raket tenis model lama di suatu toko olahraga dan secara tidak sengaja dia menjepitkan jarinya diantara dua batang pegangan gandanya ketika dia mengangkatnya. Model pegangan seperti itu memungkinkan Roger untuk mengayunkan raket, melakukan servis dan pukulan voli seperti orang bertubuh normal. Dia berlatih setiap hari dan segera bermain namun dia kalah.

Tetapi Roger tetap bertekun. Dia berlatih dan berlatih serta bermain dan bermain. Belahan pada kedua jari di tangan kirinya memungkinkan Roger untuk memegang raket khususnya ini dengan lebih baik, dan secara luar biasa meningkatkan permainannya. Meskipun dia tidak memiliki panutan untuk memandunya, Roger semakin terobsesi dengan tenis dan dia mulai memenangkan permainan. Roger kemudian bermain tenis di tingkat perguruan tinggi, mengakhiri karir bermain tenisnya dengan 22 kemenangan dan 11 kekalahan. Dia kemudian menjadi pemain tenis dengan cacat fisik pertama yang memperoleh pengakuan sebagai pengajar profesional oleh Asosiasi Tenis Profesional Amerika Serikat. Sekarang Roger berkeliling negara, berbicara kepada kelompok-kelompok mengenai apa yang dibutuhkan untuk menjadi pemenang, tanpa peduli siapapun kamu.

"Satu-satunya perbedaan antara kamu dan saya adalah bahwa kamu dapat melihat kekurangan saya, sementara saya tidak dapat melihat kekuranganmu. Kita semua memiliki kekurangan. Ketika orang-orang bertanya pada saya bagaimana saya mampu mengatasi kekurangan fisik saya, saya berkata pada mereka bahwa saya tidak mengatasi apapun. Saya hanya belajar apa yang dapat saya lakukan seperti bermain piano atau makan dengan menggunakan sumpit, tetapi yang lebih penting, saya telah belajar apa yang dapat saya lakukan. Kemudian saya lakukan apa yang saya dapat lakukan dengan segenap hati dan jiwa."

Roger tidak membiarkan kekurangannya menghambatnya untuk berhasil dan menikmati kehidupan yang telah TUHAN karuniakan. Ia menjalani hidupnya dengan maksimal, karena ia mempercayai bahwa TUHAN memberikan kelebihan unik dalam dirinya dibalik semua kekurangan yang ada dalam dirinya.

Hari ini apa yang menjadi penghalang bagi Anda untuk maju? Datanglah kepada TUHAN dan mintalah kekuatan dari-Nya untuk menaklukan kelemahan itu. Karena setiap orang, TUHAN telah karuniakan sebuah berkat yang unik dimana Anda bisa nikmati secara maksimal.

Kekurangan Anda bukanlah kelemahan, itu hanyalah berkat tersembunyi dari TUHAN dalam bungkus yang lusuh.

Wednesday, October 20, 2010

Congenital or Creation

MyFriendz...
Izinkan hari ini aku kembali untuk share kepada kalian semua. Sejenak aku teringat dengan perkataan seorang sahabat, pada saat itu kami berkumpul untuk menonton bersama, sambil menunggu film yang ingin kami tonton. Kami menyempatkan diri untuk makan malam bersama. Sambil makan, kami sharing satu sama lain. Ketika pembicaraan mulai ke arah serius, sahabatku berkata : "Eh, menurut gw kalau orangnya suka selingkuh berarti memang uda ada turunan dari orang tuanya(mungkin pernah selingkuh) karena di dalam darahnya uda ada hasrat untuk selingkuh dan itu susah untuk disembuhkan". Waow... Aku pribadi cukup terhenyak mendengar pernyataan sahabatku tersebut. Pada saat itu respons-ku hanya diam (tidak membenarkan juga tidak menyalahkan pernyataan tersebut), yang ada hanyalah membuatku berpikir. Apakah benar seseorang memang dilahirkan sebagai penjahat hanya karena orang tuanya dulu pernah berbuat jahat...? Apakah ada orang yang dilahirkan sebagai pemimpin...? Bila ada seorang terlahir dari keluarga miskin, bukankah itu berarti orang tersebut dipastikan akan miskin selamanya...? Kita semua diberikan kebebasan mau menjadi seperti apa kita. Karena sikap positif atau negatif bukanlah bawaan lahir, sikap positif atau negatif bisa dipelajari, sikap positif atau negatif adalah pilihan. Jadi kita bisa melakukan, memperkuat bahkan mengembangkan sikap positif atau negatif tergantung dari pilihan dan keputusan kita, bukan...?

Pada dasarnya, cara kita berpikir dan berperasaan adalah hasil dari pembelajaran dan akan terus berkembang selama hidup. Jika kamu yakin bahwa sikap negatif adalah bawaan sejak lahir, dan kebetulan kamu sendiri atau karyawanmu mempunyai sikap negatif, maka tidak ada sesuatu pun yang dapat dilakukan untuk mengubahnya. Sebenarnya tidaklah demikian. Mungkin faktor genetis juga berperan walau aku tidak mengetahuinya secara pasti dikarenakan memang aku "buta" di bidang tersebut. Sebagai contoh sederhana : sebagian besar orang mungkin bisa menyanyi, namun sedikit sekali yang mampu melantunkan lagu sekaliber Mariah Carey atau Celine Dion. Walaupun demikian, ada istilah "Practice Makes Perfect" : melalui praktek dan latihan kita akan mampu menyanyi lebih baik dari sebelumnya. Jadi dengan bersikap positif, kita akan dapat menjadi semakin baik dalam hal-hal yang kita tekuni. Sebagai langkah awal, kita perlu bersikap positif dan beradaptasi pada kemungkinan terjadinya perubahan.

Sikap positif merupakan suatu sifat yang dapat meningkatkan kualitas pribadi. Namun demikian, sikap positif tidak dapat berdiri sendiri. Oleh karena itu sikap positif berkaitan timbal balik dengan berbagai kepekaan atau kesadaran dari masing-masing individu. Tentu saja kamu tidak bisa memberi angka yang pasti untuk mengukur tingkat sikap positifmu. Namun pada waktu tertentu, kamu harus menilai seberapa positif sikap kamu pada saat ini, dan apakah ada hal yang harus diubah agar kamu dapat meningkatkan sikap positif. Mungkin kamu akan berpikir mencari patokan yang menjadi ciri-ciri lain bersikap positif dan itu sah-sah saja.

So MyFriendz...
There are no failure or mistakes...
Only feedback or lessons...
Love yourself...
Love each other...
And everything is possible...
Coz you're possible & the creator of your own destiny...

Warmest Regards,
Michael

"I Try Not Become A Man Of Success But Rather To Become A Man Of Value, Significance, Quality & Inspiration In Life"
"God Has Not Called Me To Be Successful But He Has Called Me To Be Faithful"
"If I Die Tomorrow..I'd Be Alright..Because I Believe..That After I'm Gone..The Spirit Carries On..."

Friday, September 24, 2010

► Trouble Maker ◄

Hi MyFriendz... Hari aku mau share mengenai trouble maker. Tentunya kata ini tidak asing untuk kita semua, bukan...? Bahkan mungkin di kehidupanmu ada yang kalian anggap sebagai trouble maker. Mungkin hampir di setiap tempat kerja, komunitas, kantor atau sebuah perusahaan, selalu ada saja orang yang bermasalah. Orang-orang ini diibaratkan bagai duri dalam daging. Tidak menolong, namun malah merongrong. Tidak memberikan kontribusi yang berarti, tapi justru menambah masalah. Tentu saja aku berharap bahwa kamu bukanlah orang yang bermasalah di sebuah perusahaan Meski demikian ada baiknya kita mewaspadai 5 sifat yang mungkin dimiliki orang bermasalah, agar kita lebih hati-hati dan tidak menjadi orang yang bermasalah di kelak kemudian hari.

1. Memiliki cara pandang yang negatif. Cara pandang yang negatif akan membuat perkataan jadi negatif. Perkataan yang negatif akan melahirkan tindakan yang negatif. Tindakan negatif inilah yang membuat masalah.
2. Tidak memiliki rencana hidup. Karena tidak memiliki rencana hidup yang jelas, tentu saja hidup mereka menjadi asal-asalan dan sembarangan. Sikap hidup yang asal-asalan inilah yang menjadi akar permasalahan mengapa mereka menjadi trouble maker.
3. Tidak ingin berubah. Beberapa orang lebih suka mati daripada berubah. Padahal kita tahu bahwa yang namanya perubahan itu tidak bisa dihindarkan lagi. Orang-orang yang tidak mau berubah inilah yang akhirnya selalu menjadi orang bermasalah. Biasanya orang-orang ini akan menentang sebuah perubahan yang terjadi dan berusaha mempertahankan status quo.
4. Gagal dalam membina hubungan dengan orang lain. Orang-orang yang sulit bekerjasama dalam bekerja mempunyai ciri khas yaitu selalu gagal dalam membina hubungan dengan orang lain. Kita tahu bahwa hubungan dengan rekan kerja sangat menentukan akankah tercipta suasana kerja yang kondusif, atau sebaliknya terjadi masalah yang serius di tempat kerja tersebut.
5. Tidak bersedia membayar "harga" untuk mencapai kesuksesan. Orang-orang yang bermasalah biasanya adalah orang yang mau sukses tapi tidak mau bayar "harga". Mereka maunya menggunakan jalan pintas. Tentu saja cara yang tidak benar ini akan menimbulkan masalah tersendiri. Selama cara yang digunakan tidak baik dan benar, maka disitulah akan muncul masalah.

So MyFriendz...
Seorang trouble maker boleh saja datang menguji hatimu, tapi semangat, iman, kasih, harapan dan impian di hatimu jangan sampai berhenti karena orang yang tangguh/kuat tidak hanya dinilai dari kemampuannya menggunakan kekuatan yang ada pada dirinya ketika ia menghadapi suatu masalah, melainkan juga kemampuannya mengatasi kelemahan yang ada pada dirinya ketika masalah tersebut dihadapinya. Selamat berkarya.

+++ Have a Positive Day +++

Warmest Regards,
Michael

Wednesday, August 11, 2010

☜♥☞ Limit ☜♥☞

Hi MyFriendz...
Apakah diantara kalian ada yang menonton acara Kick Andy, hari Jumat tanggal 6 Agustus 2010 kemarin...? Bagi yang belum menonton, hari ini aku mau share sedikit mengenai beberapa kisah inspiratif di acara yang dibawakan oleh Andi F. Noya tersebut. Kebetulan acara tersebut mengangkat tema "Semangat Yang Tak Kunjung Padam" mengenai orang-orang yang mampu bangkit dari keterbatasan meraka dalam hidup. Hidup adalah perjuangan dan perjuangan memerlukan tekad serta semangat untuk bisa berhasil. Spirit itulah yang dimiliki para narasumber Kick Andy kali ini. Sehingga seorang penderita kanker bisa menjadi dokter dan seorang penyandang cacat fisik bisa menjadi seorang pemilik stasiun radio dan sekolah.

Adalah Alvita Dewi Siswoyo, yang harus rela hilangan satu bola matanya di usia 1 tahun akibat serangan kanker. Maka saat sekolah ia harus sering menerima ejekan dari teman-temannya.

Deritanya tak cukup sampai di situ, karena di usia 16 tahun cobaan kedua menghampiri tubuhnya kembali. Kanker kelenjar getah bening jenis langka menyerang kakinya, dan sudah sampai pada stadium 3B. Alhasil, masa remaja yang indah, nyaris tak Alvita miliki, karena waktunya banyak ia habiskan untuk menjalani berbagai pengobatan. Bahkan Alvita harus bersekolah dengan memakai kruk dan rambut palsu. “Masa remaja saya habis untuk berjuang menghadapi maut.” tutur Alvita.

Semangat telah mengalahkan semua derita dan sakit yang menyerangnya. Dan menurutnya, perjuangan terberat yang ia lakukan adalah melawan kelemahan dan keputusasaan dalam dirinya. Jalan panjang telah ia lalui sehingga ia bisa terus melanjutkan hidup dan bergegas mencapai cita-citanya sejak kecil, menjadi seorang dokter.

Alvita kini sudah menjadi seorang dokter dengan karir pertamanya sebagai dokter relawan di Yayasan Kanker Indonesia. Sekarang Alvita berpraktek di RS. Hasan Sadikin Bandung. Keinginan terbesarnya adalah membantu para penyandang kanker untuk sembuh, maka ia melanjutkan sekolah ke spesialis kedokteran nuklir dan sedang mempersiapkan buku yang dikhususkan untuk menyemangati para penderita kanker, berjudul “Aku Mau Sembuh”.

Kesuksesan setelah melawan keterbatasan juga ada di kota Indramayu, Jawa Barat. Semangat itu dimiliki seorang penyandang cacat fisik Ahmad Sholihun Ikhsan, yang lahir dalam keadaan kaki dan tangan yang tak normal. Selama hampir 13 tahun sejak kelahirannya di tahun 1973, Sholihun nyaris tak pernah ke luar rumah. Ia hanya berkutat dengan radio sebagai temannya, dan pesawat televisi sebagai penghibur sekaligus tempatnya belajar membaca.

Ketika ibunya wafat, menjadi titik balik bagi kehidupannya. Ia meminta sang ayah untuk mengijinkannya melihat dunia luar dan belajar di pesantren. Maka Sholihun mendapat kesempatan untuk belajar di pesantren hingga enam tahun lamanya.

Sikap pantang menyerah dan kecintaannya pada radio yang menjadikan Sholihun kini bisa berhasil membangun sebuah stasiun radio. Baginya, radio bukan saja alat hiburan, tapi alat komunikasi sosial yang bisa memberikan manfaat besar bagi banyak orang. Stasiun radio milik Sholihun kini bernama Radio Kota Mangga. Selain dunia radio, Sholikun juga membangun madrasah di wilayahnya.

Seperti Alvita Dewi Siswoyo berkata kepada ibunya "Ma, kenapa teman-teman di sekolah saya selalu mengatakan saya cacat. Apakah saya cacat...? Kenapa mama tidak pernah menjelaskan hal ini kepada saya...?" Mendengar pertanyaan dari anaknya tersebut, sang ibu terenyuh hatinya dan mulai menjelaskan sambil berkata "Iya anakku, kamu memang mempunyai 1 kekurangan tapi kamu memiliki banyak kelebihan dari TUHAN." Berkat semangat hidupnya yang tidak pernah padam itulah Alvita berhasil menembus keterbatasannya sehingga dia menjadi seorang dokter specialis kanker. Dan sekarang Alvita ingin dikenal sebagai pejuang kanker bukan korban kanker. Begitu juga dengan Sholihun ketika ditanya oleh Andy F. Noya "Apa sih istimewanya radio anda...?" Beliau pun menjawab "Yang istimewa dari radio saya, ya saya pemiliknya". Sontak saja seluruh orang yang menghadiri acara Kick Andy tertawa mendengar jawaban singkat, padat dan jelas tersebut.

Semua orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan di dalam dirinya, bukan...? Kadang kala, kita sendiri akan lebih mudah melihat kekurangan diri kita dari pada kelebihan yang kita miliki. Demikian halnya, bagi orang lain, kekurangan seseorang seringkali akan lebih mudah terlihat ketimbang kelebihannya.

Kesalahan yang sering terjadi adalah kita hanya sekedar melihat kekurangan kita dan berhenti pada menyesali, atau sekedar meminta orang lain untuk memakluminya. Bukan sikap seperti itu yang dimiliki Alvita Dewi Siswoyo dan Ahmad Sholihun Ikhsan diatas. Mereka tidak terus menerus meratapi kondisi tubuhnya, tetapi meraka tetap berusaha menembus keterbatasan diri mereka. Belajar dari Alvita Dewi Siswoyo dan Ahmad Sholihun Ikhsan, jika kita ingin sukses didalam hidup, dibutuhkan lebih dari sekedar menyadari apa kelemahan kita, tetapi terlebih juga menyadari apa kelebihan kita. Jangan biarkan kekurangan kita mengurangi keberhasilan kita. Kita diciptakan oleh TUHAN bukan untuk hal yang tidak berguna. Kita ada di dunia ini karena kita berarti bagi-Nya, untuk melakukan hal-hal besar bagi-Nya, bukan...? Mari bersama kita belajar dari masa lalu tanpa penyesalan, menjalani hari ini dengan penuh semangat dan keyakinan karena orang yang berhasil dalam hidup bukanlah mereka yang harus memiliki segala sesuatu yang terbaik tetapi mereka hanya berbuat yang terbaik dengan apa yang mereka miliki.

"Aku lebih suka mensyukuri apa yang bisa aku lakukan daripada meratapi apa yang tidak bisa aku lakukan" - Lena Maria (Diambil dari buku yang sedang kubaca : "FOOTNOTES - HIDUP TANPA BATAS", Kisah Nyata Wanita Tanpa Tangan yang Menjadi Pemenang 4 Medali Emas Kejuaraan Renang Eropa dan Hidup Layaknya Orang Normal : Bisa Menyetir, Main Piano, Menulis, Menyulam, Memasak, Melukis, dll)

Warmest Regards,
Michael

"I Try Not Become A Man Of Success But Rather To Become A Man Of Value, Significance, Quality & Inspiration In Life"
"God Has Not Called Me To Be Successful But He Has Called Me To Be Faithful"
"If I Die Tomorrow..I'd Be Alright..Because I Believe..That After I'm Gone..The Spirit Carries On..."

Thursday, July 29, 2010

Ayah Gendong Mayat Anak karena Tak Mampu Sewa Mobil Jenazah

PEJABAT Jakarta seperti ditampar. Seorang warganya harus menggendong mayat anaknya karena tak mampu sewa mobil jenazah. Penumpang kereta rel listrik (KRL) jurusan Jakarta - Bogor pun geger.

Minggu (5/6). Sebab, mereka tahu bahwa seorang pemulung bernama Supriono (38 thn) tengah menggendong mayat anak, Khaerunisa (3 thn). Supriono akan memakamkan si kecil di Kampung Kramat, Bogor dengan menggunakan jasa KRL. Tapi di Stasiun Tebet, Supriono dipaksa turun dari kereta, lantas dibawa ke kantor polisi karena dicurigai si anak adalah korban kejahatan. Tapi di kantor polisi, Supriono mengatakan si anak tewas karena penyakit muntaber. Polisi belum langsung percaya dan memaksa Supriono membawa jenazah itu ke RSCM untuk diautopsi.

Di RSCM, Supriono menjelaskan bahwa Khaerunisa sudah empat hari terserang muntaber. Dia sudah membawa Khaerunisa untuk berobat ke Puskesmas Kecamatan Setiabudi. “Saya hanya sekali bawa Khaerunisa ke puskesmas, saya tidak punya uang untuk membawanya lagi ke puskesmas, meski biaya hanya Rp 4.000,- saya hanya pemulung kardus, gelas dan botol plastik yang penghasilannya hanya Rp 10.000,- per hari”. Ujar bapak 2 anak yang mengaku tinggal di kolong perlintasan rel KA di Cikini itu. Supriono hanya bisa berharap Khaerunisa sembuh dengan sendirinya. Selama sakit Khaerunisa terkadang masih mengikuti ayah dan kakaknya, Muriski Saleh (6 thn), untuk memulung kardus di Manggarai hingga Salemba, meski hanya terbaring digerobak ayahnya.

Karena tidak kuasa melawan penyakitnya, akhirnya Khaerunisa menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu (5/6) pukul 07.00. Khaerunisa meninggal di depan sang ayah, dengan terbaring di dalam gerobak yang kotor itu, di sela-sela kardus yang bau. Tak ada siapa-siapa, kecuali sang bapak dan kakaknya. Supriono dan Muriski termangu. Uang di saku tinggal Rp 6.000,- tak mungkin cukup beli kain kafan untuk membungkus mayat si kecil dengan layak, apalagi sampai harus menyewa ambulans. Khaerunisa masih terbaring di gerobak. Supriono mengajak Musriki berjalan menyorong gerobak berisikan mayat itu dari Manggarai hingga ke Stasiun Tebet, Supriono berniat menguburkan anaknya di kampong pemulung di Kramat, Bogor. Ia berharap di sana mendapatkan bantuan dari sesama pemulung.

Pukul 10.00 yang mulai terik, gerobak mayat itu tiba di Stasiun Tebet. Yang tersisa hanyalah sarung kucel yang kemudian dipakai membungkus jenazah si kecil. Kepala mayat anak yang dicinta itu dibiarkan terbuka, biar orang tak tahu kalau Khaerunisa sudah menghadap Sang Khalik. Dengan menggandeng si sulung yang berusia 6 thn, Supriono menggendong Khaerunisa menuju stasiun. Ketika KRL jurusan Bogor datang, tiba-tiba seorang pedagang menghampiri Supriono dan menanyakan anaknya. Lalu dijelaskan oleh Supriono bahwa anaknya telah meninggal dan akan dibawa ke Bogor spontan penumpang KRL yang mendengar penjelasan Supriono langsung berkerumun dan Supriono langsung dibawa ke kantor polisi Tebet. Polisi menyuruh agar Supriono membawa anaknya ke RSCM dengan menumpang ambulans hitam.

Supriono ngotot meminta agar mayat anaknya bisa segera dimakamkan. Tapi dia hanya bisa tersandar di tembok ketika menantikan surat permintaan pulang dari RSCM. Sambil memandangi mayat Khaerunisa yang terbujur kaku. Hingga saat itu Muriski sang kakak yang belum mengerti kalau adiknya telah meninggal masih terus bermain sambil sesekali memegang tubuh adiknya. Pukul 16.00, akhirnya petugas RSCM mengeluarkan surat tersebut, lagi-lagi Karen atidak punya uang untuk menyewa ambulans, Supriono harus berjalan kaki menggendong mayat Khaerunisa dengan kain sarung sambil menggandeng tangan Muriski. Beberapa warga yang iba memberikan uang sekadarnya untuk ongkos perjalanan ke Bogor.

Para pedagang di RSCM juga memberikan air minum kemasan untuk bekal Supriono dan Muriski di perjalanan. Psikolog Sartono Mukadis menangis mendengar cerita ini dan mengaku benar-benar terpukul dengan peristiwa yang sangat tragis tersebut karena masyarakat dan aparat pemerintah saat ini sudah tidak lagi perduli terhadap sesama. Peristiwa itu adalah dosa masyarakat yang seharusnya kita bertanggung jawab untuk mengurus jenazah Khaerunisa. Jangan bilang keluarga Supriono tidak memiliki KTP atau KK atau bahkan tempat tinggal dan alamat tetap. Ini merupakan tamparan untuk bangsa Indonesia, ujarnya.


http://www.forumkami.com/forum/cafe/53096-ayah-gendong-mayat-anak-karena-tak-mampu-sewa-mobil-jenazah.html

Kesaksian Andy F. Noya : "Rencana TUHAN"

"Renungan indah tentang jalan Tuhan yg tak pernah kita duga...dan selalu indah pada waktunya." - Andy F. Noya.

Malam itu saya gelisah. Tidak bisa tidur. Pikiran saya bekerja ekstra keras. Dari mana saya bisa mendapatkan uang sebanyak itu? Sampai jam tiga dini hari otak saya tetap tidak mampu memecahkan masalah yang saya hadapi. Tadi sore saya mendapat kabar dari rumah sakit tempat kakak saya berobat. Menurut dokter, jalan terbaik untuk menghambat penyebaran kanker payudara yang menyerang kakak saya adalah dengan memotong kedua payudaranya. Untuk itu, selain dibutuhkan persetujuan saya, juga dibutuhkan sejumlah biaya untuk proses operasi tersebut.

Soal persetujuan, relatif mudah. Sejak awal saya sudah menyiapkan mental saya menghadapi kondisi terburuk itu. Sejak awal dokter sudah menjelaskan tentang risiko kehilangan payudara tersebut. Risiko tersebut sudah saya pahami. Kakak saya juga sudah mempersiapkan diri menghadapi kondisi terburuk itu. Namun yang membuat saya tidak bisa tidur semalaman adalah soal biaya. Jumlahnya sangat besar untuk ukuran saya waktu itu. Gaji saya sebagai redaktur surat kabar tidak akan mampu menutupi biaya sebesar itu. Sebab jumlahnya berlipat-lipat dibandingkan pendapatan saya. Sementara saya harus menghidupi keluarga dengan tiga anak. Sudah beberapa tahun ini kakak saya hidup tanpa suami. Dia harus berjuang membesarkan kelima anaknya seorang diri. Dengan segala kemampuan yang terbatas, saya berusaha membantu agar kakak dapat bertahan menghadapi kehidupan yang berat. Selain sejumlah uang, saya juga mendukungnya secara moril. Dalam kehidupan sehari-hari, saya berperan sebagai pengganti ayah dari anak-anak kakak saya.

Dalam situasi seperti itu kakak saya divonis menderita kanker stadium empat. Saya baru menyadari selama ini kakak saya mencoba menyembunyikan penyakit tersebut. Mungkin juga dia berusaha melawan ketakutannya dengan mengabaikan gejala-gejala kanker yang sudah dirasakannya selama ini. Kalau memikirkan hal tersebut, saya sering menyesalinya. Seandainya kakak saya lebih jujur dan berani mengungkapkan kecurigaannya pada tanda-tanda awal kanker payudara, keadaannya mungkin menjadi lain. Tapi, nasi sudah menjadi bubur. Pada saat saya akhirnya memaksa dia memeriksakan diri ke dokter, kanker ganas di payudaranya sudah pada kondisi tidak tertolong lagi. Saya menyesali tindakan kakak saya yang "menyembunyikan" penyakitnya itu dari saya, tetapi belakangan -- setelah kakak saya tiada -- saya bisa memaklumi keputusannya. Saya bisa memahami mengapa kakak saya menghindar dari pemeriksaan dokter. Selain dia sendiri tidak siap menghadapi kenyataan, kakak saya juga tidak ingin menyusahkan saya yang selama ini sudah banyak membantunya. Namun ketika keadaan yang terbutruk terjadi, saya toh harus siap menghadapinya. Salah satu yang harus saya pikirkan adalah mencari uang dalam jumlah yang disebutkan dokter untuk biaya operasi.

Otak saya benar-benar buntu. Sampai jam tiga pagi saya tidak juga menemukan jalan keluar. Dari mana mendapatkan uang sebanyak itu? Kadang, dalam keputus-asaan, terngiang-ngiang ucapan kakak saya pada saat dokter menganjurkan operasi. "Sudahlah, tidak usah dioperasi. Toh tidak ada jaminan saya akan terus hidup," ujarnya. Tetapi, di balik ucapan itu, saya tahu kakak saya lebih merisaukan beban biaya yang harus saya pikul. Dia tahu saya tidak akan mampu menanggung biaya sebesar itu.

Pagi dini hari itu, ketika saya tak kunjung mampu menemukan jalan keluar, saya lalu berlutut dan berdoa. Di tengah kesunyian pagi, saya mendengar begitu jelas doa yang saya panjatkan. "Tuhan, sebagai manusia, akal pikiranku sudah tidak mampu memecahkan masalah ini. Karena itu, pada pagi hari ini, aku berserah dan memohon Kepada-Mu. Kiranya Tuhan, Engkau membuka jalan agar saya bisa menemukan jalan keluar dari persoalan ini." Setelah itu saya terlelap dalam kelelahan fisik dan mental.

Pagi hari, dari sejak bangun, mandi, sarapan, sampai perjalanan menuju kantor, otak saya kembali bekerja. Mencari pemecahan soal biaya operasi. Dari mana saya mendapatkan uang? Adakah Tuhan mendengarkan doa saya? Pikiran dan hati saya bercabang. Di satu sisi saya sudah berserah dan yakin Tuhan akan membuka jalan, namun di lain sisi rupanya iman saya tidak cukup kuat sehingga masih saja gundah.

Di tengah situasi seperti itu, handphone saya berdering. Di ujung telepon terdengar suara sahabat saya yang bekerja di sebuah perusahaan public relations. Dengan suara memohon dia meminta kesediaan saya menjadi pembicara dalam sebuah workshop di sebuah bank pemerintah. Dia mengatakan terpaksa menelepon saya karena "keadaan darurat". Pembicara yang seharusnya tampil besok, mendadak berhalangan. Dia memohon saya dapat menggantikannya.

Karena hari sabtu saya libur, saya menyanggupi permintaan sahabat saya itu. Singkat kata, semua berjalan lancar. Acara worskshop itu sukses. Sahabat saya tak henti-henti mengucapkan terima kasih. Apalagi, katanya, para peserta puas. Bahkan pihak bank meminta agar saya bisa menjadi pembicara lagi untuk acara-acara mereka yang lain. Sebelum meninggalkan tempat workshop, teman saya memberi saya amplop berisi honor sebagai pembicara. Sungguh tak terpikirkan sebelumnya soal honor ini. Saya betul-betul hanya berniat menyelamatkan sahabat saya itu. Tapi sahabat saya memohon agar saya mau menerimanya. Di tengah perjalanan pulang hati saya masih tetap risau. Rasanya tidak enak menerima honor dari sahabat sendiri untuk pertolongan yang menurut saya sudah seharusnya saya lakukan sebagai sahabat. Tapi akhirnya saya berdamai dengan hati saya dan mencoba memahami jalan pikiran sahabat saya itu. Malam hari baru saya berani membuka amplop tersebut. Betapa terkejutnya saya melihat angka rupiah yang tercantum di selembar cek di dalam amplop itu. Jumlahnya sama persis dengan biaya operasi kakak saya...!!! Tidak kurang dan tidak lebih satu sen pun. Sama persis!

Mata saya berkaca-kaca. TUHAN, Engkau memang luar biasa. Engkau Maha Besar. Dengan cara-MU Engkau menyelesaikan persoalanku. Bahkan dengan cara yang tidak terduga sekalipun. Cara yang sungguh ajaib...!!!

Esoknya cek tersebut saya serahkan langsung ke rumah sakit. Setelah operasi, saya ceritakan kejadian tersebut kepada kakak saya. Dia hanya bisa menangis dan memuji kebesaran Tuhan. Tidak cukup sampai di situ. Tuhan rupanya masih ingin menunjukkan kembali kebesaran-Nya. Tanpa sepengetahuan saya, Surya Paloh, pemilik harian Media Indonesia tempat saya bekerja, suatu malam datang menengok kakak saya di rumah sakit. Padahal selama ini saya tidak pernah bercerita soal kakak saya. Saya baru tahu kehadiran Surya Paloh dari cerita kakak saya esok harinya. Dalam kunjungannya ke rumah sakit malam itu, Surya Paloh juga memutuskan semua biaya perawatan kakak saya, berapa pun dan sampai kapan pun, akan dia tanggung. TUHAN Maha Besar...!!!

● ● ● Memang Seharusnya ● ● ●

Hi MyFriendz, setelah sebelumnya aku share sebuah karya Max Lucado. Kali ini sambil menunggu mengantuk, aku sedikit tergelitik dengan perkataan Max Lucado di salah satu bukunya, berkata, “Iblis tidak perlu mencuri apa pun dari anda, yang perlu ia lakukan hanyalah membuat anda menganggap bahwa semuanya itu memang sudah seharusnya.”. Sebagai seorang penulis yang menghasilkan karya-karya hebat, Perkataan Max Lucado itu mungkin ada benarnya juga, sebab ternyata kitapun seringkali memiliki konsep “itu memang sudah seharusnya”.

"Konsep" seperti ini tanpa disadari mungkin sering kita lakukan, ketika berkat yang kita terima makin melimpah, kita berpikir bahwa itu memang sudah seharusnya karena kita bekerja sangat rajin. Ketika karir kita melesat cepat, kita berpikir bahwa itu memang sudah seharusnya karena kita memang menunjukkan prestasi yang hebat dalam pekerjaan kita. Ketika keluarga harmonis, kita berpikir bahwa itu memang sudah seharusnya karena kita menjadi orang tua yang baik. Ketika tubuh kita sehat, kita berpikir bahwa itu memang sudah seharusnya karena kita selalu berolahraga dan memiliki pola hidup yang sehat. Ketika kita dipakai TUHAN luar biasa, kita berpikir bahwa itu memang sudah seharusnya karena kita adalah anak-anakNya yang "baik".

Jangan terjebak dengan konsep “itu memang sudah seharusnya”. Itu akan membuat kita sombong dan sulit untuk bersyukur. Sebaliknya, kita harus berpikir bahwa semua hal yang luar biasa tersebut hanya karena kasih karunia dan kebaikan TUHAN semata. Memang benar bahwa keputusan, sikap kita, dan tindakan kita-lah yang membentuk hidup kita, namun jangan pernah lupa bahwa di atas semuanya itu ada TUHAN yang menentukan jalan hidup kita. Mengabaikan TUHAN di dalam keberadaan hidup kita adalah kesalahan terbesar. Demikian juga sikap yang naif dan merasa bisa hidup tanpa TUHAN, hanya akan menghancurkan diri kita sendiri. Sebab bagaimana pun juga kita harus sadar bahwa di luar TUHAN kita tidak bisa berbuat apa-apa. Dengan segala kerendahan hati, kita harus ingat dan sadar bahwa kita tak lebih dari ranting kering yang tak bisa menghasilkan buah jikalau tidak menempel kepada pokok pohon. Konsep “itu memang sudah seharusnya” harus kita buang jauh-jauh dari "kamus" hidup kita, sebaliknya mari bersama terapkan konsep bahwa semua karena kasih karunia TUHAN semata. Sebab TUHAN bisa mengambil suatu kehidupan yang tidak berharga, penuh dosa, kemudian membersihkannya, dan memberikan Roh Kudus ke dalamnya dan menjadikannya berkat bagi orang lain. Itulah salah satu kasih karuniaNya. TUHAN memberkati kita, dahulu, sekarang sampai selama-lamanya. Amien.

Warmest Regards,
Michael

"I Try Not Become A Man Of Success But Rather To Become A Man Of Value, Significance, Quality & Inspiration In Life"
"God Has Not Called Me To Be Successful But He Has Called Me To Be Faithful"
"If I Die Tomorrow..I'd Be Alright..Because I Believe..That After I'm Gone..The Spirit Carries On..."

Wednesday, July 21, 2010

•☆.•*´¨`*••♥ Love or Comitment ♥••*´¨`*•.☆•

MyFriendz...
Ada artikel menarik yang mau aku share mengenai Pernikahan (khususnya), benar atau tidaknya tergantung dari paradigma kalian masing-masing...
Semoga berguna dan bermanfaat bagi kalian yah...

•°o.O...Have a Positive Day...O.o°•

Warmest Regards,
Michael


---------------------------------------------------------------

•☆.•*´¨`*••♥ Love or Comitment ♥••*´¨`*•.☆•



“Apa yang telah disatukan oleh Allah, tidak boleh diceraikan oleh manusia”.

A : Aku tidak menyukai istriku lagi...!!!
B : Pulang dan cintailah dia
A : Anda tidak mengerti aku, aku sudah tidak punya perasaan itu lagi.
B : Pulang dan cintailah dia
A : Tetapi secara emosi aku berarti tidak jujur kalau aku memperlakukan istriku seperti itu, padahal aku tidak merasakannya.
B : Apakah menurutmu Ibumu mencintaimu?
A : Tentu saja (dengan mantap)
B : Kira-kira 1 minggu setelah ibumu pulang dari RS & membawamu pulang, dan kamu menangis menjerit-jerit di tengah malam karena popokmu basah dan dia terpaksa bangun walau tubuhnya masih sangat letih, berjalan di lantai yg dingin tanpa alas kaki untuk mengganti popokmu dan menyusuimu. Apakah menurutmu dia sungguh-sungguh menikmati itu semua?
A : Tidak (menunduk)
B : Kalau begitu. Apakah Ibumu secara emosi juga tidak jujur?

Ukuran besarnya cinta bukan karena dia menikmati mengganti popok di tengah malam, melainkan karena ibumu RELA melakukan itu semua meski dia tidak begitu menyukainya.

Pernikahan tidak hanya didasari persaan cinta, lebih dari itu yaitu KOMITMEN....!!!
Saat pertama seseorang menikahi istrinya pasti karena cinta, tetapi cinta yg menggebu-gebu akan padam seiring dg berjalannya waktu...
Hanya komitmen yg membuat cinta manggebu-gebu menjadi cinta yg matang dan dewasa.
Lalu.. Apa yang disebut dengan Cinta Sejati...? cinta yang sifatnya turun ke bawah, yaitu cinta yg tidak memikirkan untung rugi, cinta yang rela berkorban demi seseorang yang dikasihinya. Inilah cinta yang harus diusahakan dalam setiap pernikahan.

Ada orang berkata "aku cinta kamu" yang mungkin berarti : "aku ingin memilikimu & biarlah kamu kumiliki" adalah cinta yang egois karena hanya bergantung pada perasaan seseorang. Sebab perasaan akan dimakan oleh waktu dan bisa saja perasaan ini muncul pd diri orang lain/pasangan orang lain.

Suasana hati mudah berubah, kondisi fisik semakin tua dan tidak menarik, komitmen-lah yg menyelamatkan pernikahan...
Berani melakukan sebuah "tindakan" baik dalam keadaan suka maupun tidak untuk mengasihi pasangan & mempertahankan pernikahan yg telah Tuhan anugerahkan...

Tuesday, July 13, 2010

••¤ Jangan Hanya Jadi Penonton, Jadilah Pemain ¤••

Author : Suhardi

Suatu hari, seorang pemuda diajak oleh salah seorang temannya untuk menghadiri sebuah pertemuan besar untuk merayakan kemenangan atau prestasi yang sudah dicapai seseorang. Banyak orang yang berduyun-duyun menghadiri pertemuan itu. Dalam pertemuan akbar itu, banyak orang dari berbagai jenis profesi maju ke atas panggung untuk bercerita tentang kisah sukses mereka.

Setelah sampai di ruang pertemuan, mereka mengambil tempat duduk agak di depan. Acara yang dinanti-nantikan akhirnya dimulai. Para hadirin terlihat begitu antusias menyambut acara tersebut karena acara ini dapat memberikan motivasi dan inspirasi yang besar bagi mereka. Dengan mendengarkan kisah sukses mereka yang telah berhasil, mereka berharap dapat mengikuti jejak sukses seorang pemenang.

Tidak lama kemudian, muncul seorang pemuda. Ia naik ke panggung dengan disambut dengan tepuk tangan meriah dari para hadirin. Pemuda ini sukses karena bisnis komputer. Ia menceritakan kisahnya yang berasal dari keluarga yang serba kekurangan yang membuatnya tidak pernah duduk di bangku sekolah. Akan tetapi sekarang dirinya bisa sukses di bisnisnya karena kemauannya untuk belajar. Walaupun tidak berpendidikan, ia tidak mau kalah dengan yang lain sampai akhirnya berhasil seperti sekarang.

Mendengar pengakuan pemuda sukses tersebut, pemuda yang duduk sebagai hadirin tadi berkata pada temannya, "Ahh, zaman sekarang kalau tidak sekolah mana mungkin bisa berhasil. Menurut saya, dia cuma beruntung saja, atau mungkin dibantu temannya." Temannya tidak berkomentar apa-apa, hanya diam saja.

Berikutnya, tampil seorang ibu rumah tangga yang sukses berkat bisnis pakaian. Ibu ini menceritakan bahwa ia bertekad untuk memperoleh penghasilan sendiri karena ingin membantu ekonomi keluarganya. Penghasilan dari suaminya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Pada mulanya ia hanya menjahit pakaian. Karena hasil jahitannya bagus dan berkualitas, pesanan semakin banyak yang berdatangan. Bisnisnya semakin besar ketika ia akhirnya membuka butik besar yang menjual pakaian hasil jahitannya sendiri serta pakaian impor merek ternama. Bisnis yang ditekuninya memberikan penghasilan yang cukup banyak bahkan berlebih sehingga kehidupan keluarganya menjadi makmur. Ibu inipun menjadi kaya raya karena berhasil membuka beberapa cabang.

Begitu mendengar kisah sukses ibu tersebut, pemuda tadi lagi-lagi mengkritik, "Ahhh, bagaimana tidak sukses! Ibu-ibu kan memang pandai bicara..." Pemuda ini terus saja mengatakan hal-hal yang negatif dan lagi-lagi, temannya hanya diam.

Berikutnya tampil seorang cacat tanpa kedua tangan yang sukses sebagai seorang salesman terbaik. Banyak orang terharu mendengar kisahnya yang fenomenal. Akan tetapi pemuda itu malah berkata, "Ahhh, saya yakin dia sukses karena orang lain kasihan terhadap dirinya. Melihat dirinya cacat, orang-orang tidak tega menolak apa yang dijualnya, sehingga terpaksa membeli walaupun sebenarnya tidak perlu."

Satu demi satu orang sukses tampil di panggung untuk memberikan kesaksian dan semangat kepada hadirin. Tapi kritikan demi kritikan terus keluar dari mulut si pemuda itu, seolah-olah semuanya tidak ada yang benar.

Hal ini membuat temannya buka mulut. Temannya langsung berkata, "Tidak peduli seberapa banyak kritikan yang kamu berikan atas kesuksesan yang mereka raih, yang terpenting mereka telah berhasil menjadi pemenang dalam hidup mereka. Tidak seperti kamu yang hanya bisa berkomentar dan mengkritik tapi tidak berbuat apa-apa. Buktikan kamu bisa seperti mereka, jangan hanya jadi penonton saja."

Pesan kepada pembaca :

Mengkritik jauh lebih mudah dilakukan daripada berbuat. Namun, orang yang selalu mengkritik dan memberikan komentar negatif akan tetap selalu menjadi seorang penonton di sepanjang hidupnya. Mereka hanya bisa melihat kesuksesan orang lain, tetapi tidak mampu menciptakan kesuksesan mereka sendiri.

Lain halnya seorang pemain yang selalu take action untuk meraih kesuksesan. Mereka tahu resiko yang harus mereka hadapi. Ketika mereka gagal, mereka tahu bahwa mereka akan mendapat kritikan pedas dari orang lain. Tapi mereka tidak pernah peduli dengan kritikan tersebut. Mereka tetap fokus dan bangkit kembali sampai berhasil.

Contoh paling mudah adalah pertandingan sepak bola. Misalkan ada adegan penalti yang dilakukan oleh Cristiano Ronaldo. Sayang, tendangannya meleset. Pasti banyak penonton, mungkin Anda, yang mengkritik dan memberi cercaan padanya. Mungkin Anda bilang, "Ahhh, bodoh sekali Ronaldo. Masa begitu saja tidak bisa, padahal anak kecil pun bisa."

Cobalah tanya diri Anda sendiri apakah kritikan dan cercaan para penonton membuat gajinya dipotong? Apakah makian terhadap dirinya membuat gelar-gelar internasionalnya harus dicopot? Apakah komentar negatif orang lain membuat dirinya miskin?

Sadarilah, meskipun dirinya mendapat ribuan cacian, cemoohan, kritik, dan komentar negatif, Cristiano Ronaldo tetaplah seorang pemain termahal di dunia, tetap memperoleh gaji super besar, tetap menjadi seorang mega bintang sepak bola, tetap kaya raya dan tetap digilai banyak wanita cantik. Ia adalah seorang pemain, bukan penonton yang hanya bisa mengkritik, tetapi tidak pernah mengkritik dirinya sendiri.

Sudah saatnya Anda menjadi seorang pemain. Jangan hanya menjadi penonton yang terpesona dengan kesuksesan orang lain. Jadilah seorang pemain yang suatu saat nanti merayakan kemenangan Anda sendiri. Jangan hanya memilih untuk menjadi penonton yang bersuka cita karena GOL, tetapi jadilah pemain yang berteriak kegirangan karena berhasil mencetak GOL.

Monday, July 5, 2010

◕ ‿ ◕ Sometimes We Just Don't Understand ◕ ‿ ◕

•°¤* Prediction *¤°•

Hola MyFriendz... Wah, sudah lama juga ya aku tidak sharing dengan kalian semua. Topiknya kali ini mengenai prediksi(prediction) tapi bukan mengajak kalian untuk memprediksi siapa juara di World Cup 2010 ini. Bahkan belakangan ini beredar klenik yang mengejahwantahkan bahwa Jerman yang akan menjadi juaranya. Bukan Jerman yang mau aku sharing dengan kalian, melainkan bagaimana mengubah prediksi orang mengenai diri kita. Beberapa hari yang lalu, seorang ibu yang merupakan rekan bisnis di kantor bercerita, suatu ketika ada seorang teman mengatakan kepadanya : "wah kamu ini kok sial mulu yah di bisnis, uda mau GOAL selalu aja ada "halangan"-nya. Mendingan mendekam di rumah aja kamu. Balik jadi ibu RT(Rumah Tangga) aja daripada malu"-in ". Mungkin teman si ibu ini hanya bermaksud untuk memberikan "gambaran" kepada rekanku ini tapi justru perkataannya secara tidak langsung menohok rekanku yang sedang berjuang dan ingin mengubah hidupnya dengan berbisnis. Seketika itu juga rekanku tersebut mengatakan : "Apakah benar ya...? Yang dikatakan teman saya. Jika merunut ke belakang, apa yang dikatakanya ada benarnya juga. Tapi terkadang saya berpikir "Apakah saya sebodoh itukah...?" Dalam hati kecil, saya merasa masih ada pengharapan untuk tercapainya GOAL di bisnis yang sedang saya geluti ini".

Nah, seperti yang dialami oleh rekanku tersebut. Di dalam "sekolah" kehidupan yang kita jalani bersama, terkadang kita terlalu terburu-buru menyerah dan menjadi putus asa ketika mendengar komentar negatif dari seseorang entah itu teman, sahabat, orang tua atau bahkan ketika seorang pakar memandang kita dengan sebelah mata, itu bukan berarti kita harus patah arang dan terpuruk dalam kegagalan. Faktanya, beberapa orang hebat yang kita kenal sekarang ini ternyata pernah mengalami hal-hal itu. Mereka menerima komentar yang sangat negatif dan sinis. Hanya saja, mereka tak biarkan hal itu membunuh potensi di dalam diri mereka, melainkan terus berjuang untuk mengubah prediksi terhadap mereka.

Mungkin kita tidak bisa menghentikan prediksi buruk seseorang terhadap diri kita, namun kabar baiknya adalah kita bisa mengubah prediksi tersebut. "Masalah"-nya, untuk mengubah prediksi tersebut diperlukan tekad, semangat dan komitmen yang tinggi. Selama kita memiliki kemauan untuk mengubah prediksi tersebut, percayalah bahwa akan ada titik balik yang luar biasa akan terjadi dalam kehidupan kita.

Beberapa orang hebat yang kita kenal misalnya, Bethoven pernah dikomentari oleh guru musiknya, “Sebagai seorang komponis dia payah.” Ketika Thomas Edison masih kecil, guru-gurunya berkata bahwa ia begitu dungu sehingga ia tidak pernah mampu belajar apapun. Walt Disney pernah dipecat oleh seorang editor surat kabar karena dianggap tidak memiliki ide-ide yang bagus. Meski sebelumnya mendapat prediksi yang buruk, toh ternyata mereka bisa mengubah keadaan. Bahkan mereka menjadi seseorang yang menginspirasi kita semua sampai dengan saat ini.

Apakah kamu juga menerima prediksi yang buruk ...? Janganlah kamu takut dengan membiarkan semangat dan impianmu dipatahkan oleh sebuah prediksi buruk tetapi sebaliknya patahkanlah setiap prediksi buruk dengan keberanian, semangat dan kekuatan Tuhan agar kamu dapat memenangkan apa yang kamu impikan dalam hidupmu karena tak seorang pun yang bisa kembali ke masa lalu dan memulai awal yang baru tetapi semua orang dapat memulai dari sekarang dan membuat akhir yang sama sekali yang baru dan berbeda.

"Salah satu kepuasan terbesar dalam hidup ini adalah ketika kita dapat melakukan suatu hal yang dikatakan oleh orang lain, bahwa kita tidak dapat melakukan hal itu" ~Anonymous~

★•.• Have a Inspiring Day •.•★

Warmest Regards,
Michael Setiadi

"I Try Not Become A Man Of Success But Rather To Become A Man Of Value, Significance, Quality & Inspiration In Life"
"God Has Not Called Me To Be Successful But He Has Called Me To Be Faithful"
"If I Die Tomorrow..I'd Be Alright..Because I Believe..That After I'm Gone..The Spirit Carries On..."

Friday, May 7, 2010

..•.¸¸•´¯`•.¸¸. MeMoRy ..•.¸¸•´¯`•.¸¸.

MyFriendz...
Kemarin aku berbincang sejenak dengan mama, beliau bercerita mengenai kenangan dahulunya yang menurutku bisa dikategorikan dalam kenangan yang manis untuk didengar. Dari sana aku bisa mengambil "sesuatu" yang berguna dan bermanfaat untuk aku ke depannya nanti. Akhirnya aku berpikir untuk sharing kepada kalian hari ini untuk membahas mengenai apa arti sebuah kenangan bagi kita...? Masing-masing dari kita tentunya memiliki kenangan yang "manis" dan "pahit". Mungkin ada juga yang bahkan sama sekali tidak mau mengingatnya lagi.

Sejenak mari bersama kita berjalan mundur, kembali ke 6 tahun yang lalu. Dari tahun 2004 sampai saat ini, berapa banyakkah peristiwa yang dapat tersimpan dan berkesan bagimu. Berapa banyak kenangan yang tersimpan di album hatimu...?

Ok, kita tutup lembaran lama itu. Tidak baik berlama-lama dimasa lalu. Karena waktu, geraknya selalu maju...

Sepuluh tahun dari sekarang. Apa yang akan kamu ingat tentang HARI INI…? Apakah pakaian yang kamu pakai, atau yang kamu santap saat sarapan, atau yang akan kamu tonton nanti malam...? Mungkin tidak satupun dari itu.

Adakah sesuatu dari HARI INI yang akan kamu ingat...? Ataukah semuanya hanya akan jadi rangkaian kabur deretan hari setelah satu dua minggu seperti deretan tahun-tahun yang lalu.

Pikirkan hal-hal yang dapat kamu kerjakan SEKARANG, sehingga kamu dapat memiliki kenangan akan HARI INI. Hal yang kamu akan ingat dengan bangga karena kamu telah mengerjakannya.

Ada orang yang dengan mereka, kamu bisa mencapai sesuatu...
Ada tujuan yang bisa kamu rintis hari ini...
Ada masalah yang bisa kamu selesaikan hari ini...
Ada kebaikan yang kamu bisa berikan pada orang lain hari ini...
Ada hal baru yang bisa kamu pelajari hari ini...
Ada kesempatan yang dapat kamu nikmati hari ini...

Apakah kamu akan mengingat hari ini, dalam sepuluh tahun ke depan..? Mungkin tidak. Tetapi bayangkan betapa berartinya hidupmu, bila kamu mencoba membuat setiap harimu memiliki suatu kenangan. Hari ini adalah anugerah. Bersyukurlah dan buatlah hari ini menjadi kenangan terindah untuk dikenang karena bukan kapan kamu datang atau kapan kamu pergi atau berapa lama kamu tinggal yang membuat hidup ini berarti, melainkan apa yang kamu lakukan yang membuat hidup ini berarti bagimu, kehidupanmu dan kehidupan di sekitarmu. TUHAN memberkati kita semua. Amien.

...Have a Inspiring Day, MyFriendz...

Wednesday, May 5, 2010

¸.•♥•.¸¸.•♥• Don't Worry •♥•.¸¸.•♥•.¸

MyFriendz...Ada pengalaman seorang rekan bisnis sebut saja namanya Lia, dimana pengalamannya tersebut membuatku semakin memotivasiku untuk terus belajar, bekerja, berkarya dan berbagi di sekolah kehidupan ini. Berikut ini aku mau sharing pengalaman Lia kepada kalian semua, semoga berguna dan bermanfaat. Lia bingung memikirkan nasibnya. Usaha yang baru ia rintis sekarang gagal total dan bangkrut. Mitra bisnis yang tadinya menyediakan dana untuk usaha sekarang menjelek-jelekkan dirinya karena kegagalannya. Lia gagal karena kurang berpengalaman dan banyaknya pesaing yang usahanya sama dan sudah terkenal. Dalam kebingungan dan tidak punya uang, Lia memilih bergantung kepada TUHAN. Dua bulan ia menganggur tapi berkat TUHAN senantiasa mengalir. Saat perut lapar dan uang tak ada di dompet, ada saja teman atau tetangga yang secara tak terduga mengirimkan makanan. Saat tak punya uang untuk membeli kebutuhan sehari-hari, ada beberapa teman yang kadang minta tolong kepadanya untuk melakukan sesuatu dan ia mendapat sedikit uang untuk menyambung hidupnya. Dalam masa dua bulan itu, Lia sadar bahwa TUHAN tak pernah membiarkan ia berkekurangan. TUHAN selalu mencukupkan segala kebutuhannya. Kini Lia sudah memiliki bisnis yang baru dan bisa memenuhi kebutuhannya dengan baik.

Situasi seperti Lia mungkin pernah kita alami. Mendadak usaha yang kita tekuni bangkrut, bagi yang karyawan mendadak terkena perampingan karena krisis ekonomi, atau mungkin rumah kita dirampok atau terbakar. Dalam kesulitan yang begitu besar dan mendadak itu, bagaimana kita menanggapinya...? Tentunya masing" dari kita memiliki pilihan tersendiri dalam menyingkapinya, bukan...? Apakah kita memilih menengelamkan diri sendiri dalam kesedihan dan menyalahkan TUHAN, atau kita memilih untuk menyerahkan sepenuhnya hidup kita dalam tangan-Nya seperti yang dilakukan oleh Lia...?

Saat kita memilih untuk terus bersedih, beban kita malah semakin berat dan kita jadi sulit melihat jalan keluar. Biasanya orang yang sedang depresi jadi sukar melihat penyertaan-Nya. Tapi, kalau kita memilih untuk berserah kepada TUHAN dan tetap mengucap syukur, maka Ia akan membuka jalan bagi kita untuk menyelesaikan masalah yang ada. Dalam masa kekurangan, TUHAN akan cukupkan segala kebutuhan kita dengan cara-cara yang tidak pernah terpikir oleh kita. Jangan khawatir saat kesulitan datang karena kita punya Allah yang Maha Pengasih. Ia selalu menyediakan berkat-Nya bahkan saat kita tidur. Tak akan pernah kita ditinggalkan berjalan sendiri, TUHAN akan menuntun kita melewati kesulitan dan membuat kita menjadi pemenang atas kesulitan yang ada. Miliki keyakinan bahwa Ia sanggup mencukupkan semua, sesulit apapun keadaan kita karena ketika TUHAN telah memberikan kita tanggung jawab yang besar di dalam hidup, itu berarti TUHAN juga telah memberikan kapasitas yang besar untuk kita dapat melakukannya. Amien.

...Have a Inspiring Day, MyFriendz...

Monday, May 3, 2010

+++ AdA SaaTnya +++

Diam itu emas, tetapi ada saatnya diam tidak selalu emas...
Jujur itu baik, tetapi ada saatnya jujur tidak selalu baik...
Gagal itu buruk, tetapi ada saatnya gagal tidak selalu buruk....

Cinta itu indah, tetapi ada saatnya cinta tidak selalu indah...
Mengalah itu lemah, tetapi ada saatnya mengalah tidak selalu lemah...
Mimpi itu khayalan, tetapi ada saatnya mimpi tidak selalu khayalan...

Uang itu segalanya, tetapi ada saatnya uang tidak selalu segalanya...
Dunia itu kejam, tetapi ada saatnya dunia tidak selalu kejam...
Kaya itu keinginan, tetapi ada saatnya kaya tidak selalu keinginan...

Pada waktu tertentu, segala sesuatu yang awalnya kita perkirakan benar tidak selalu demikian. Ada saatnya dimana kita melakukan sesuatu atau menilai orang lain meleset dari “rumus”. Untuk itu, mari bersama kita gunakan pemberian-Nya untuk mengenali waktu/situasi dan mengetahui sikap yang harus kita lakukan agar kita tidak terpatok pada “rumus” kehidupan yang sudah melekat di alam sadar kita atau bahkan alam bawah sadar kita...

...Have a Positive Day, MyFriendz...

Wednesday, April 28, 2010

.:. Belief .:.


MyFriendz...
Hari ini aku ingin mengajak kita semua flashback sejenak...
Ingatkah kamu masih kecil, dan mencoba belajar berjalan. Aku yakin kamu akan mengalami seperti ini :

Pertama : kamu harus belajar untuk berdiri, sebuah proses yang melibatkan seluruh tubuh, jatuh lalu kembali berdiri. Kamu terkadang tertawa serta tersenyum, tapi dilain waktu kamu menangis dan meringis karena sakit. Entah, seperti ada tekad dan keyakinan dalam dirimu bahwa kamu akan berhasil, apa pun dan bagaimanapun. Kamu punya motivasi dalam dirimu.

Setelah banyak berlatih akhirnya kamu mengerti bagaimana keseimbangan dirimu, sebuah persyaratan untuk kejenjang berikutnya. Kamu menikmatinya dan seolah-olah punya kekuatan baru, punya motivasi baru. Kamu akan berdiri dimana kamu suka – di tempat Anda, di sofa, di pangkuan mama-mu, papa-mu, atau pun seseorang. Itu adalah waktu yang menggembirakan karena kamu melakukannya. Kamu dapat mengontrol dirimu. Kamu tersenyum dan tertawa lucu, puas akan keberhasilanmu. Sekarang, langkah berikutnya adalah berjalan. Kamu melihat orang lain melakukannya, ini keliatannya tidak terlalu sulit, hanya memindahkan kakimu saat kamu berdiri kan...?

Gagal ternyata lebih kompleks daripada yang kamu bayangkan. Sekarang kamu berurusan dengan rasa frustasi. Tapi kamu harus terus mencoba, mencoba lagi dan mencoba lagi dan lagi sampai kamu tahu bagaimana berjalan. Kamu selalu ingin kedua tanganmu diberi pegangan saat berjalan.

Jika orang melihat kamu berjalan, mereka akan bertepuk tangan, mereka tertawa, mereka akan memberi semangat, “Ya Tuhan, lihatlah apa yang dia lakukan”. “Oh anakku sudah bisa berdiri”. “Pandainya anakku, pintarnya anakku” dan lain-lain. Dorongan ini memicumu, dorongan itu menambah rasa percaya dirimu. Dorongan itu memotivasimu.

Namun meski begitu, kamupun mencoba berjalan saat tak ada yang melihatmu, saat tak ada yang bersorak-sorai...? Setiap peluang ada, kamu berlatih untuk berjalan. Kamu tidak bisa menunggu seseorang untuk memotivasimu untuk mengambil langkah-langkah berikutnya. Saat ini kamu sedang belajar bagaimana untuk memotivasi diri sendiri.

Sekarang jika kita bisa mengingat hal ini tentang diri kita di hari ini, ingat bahwa kita bisa melakukan apapun yang kita pikiran. Kita mampu mengatur jika kita mau dan bersedia melewati proses, seperti ketika kita belajar berdiri, seperti ketika kita belajar berjalan. Kita tidak perlu menunggu orang lain untuk memotivasi kita, kita perlu memotivasi diri kita sendiri.

Jika kamu sudah lupa bagaimana melakukan hal ini, atau merasa seperti beku, kaku dan gamang. Maka kamu membutuhkan motivasi, ambillah kembali perjalanan singkat dalam hidupmu yang telah lewat. Lalu lihatlah prestasimu, tidak peduli prestasi besar atau prestasi kecil atau saat-saat dimana kamu bertemu dengan tantangan dan menemukan cara untuk berhasil. Ulanglah keberhasilan itu saat ini, saat kamu menghadapi permasalahan yang sedang kamu hadapi. Kamu tidak pernah menyerah. Dan kamu yakin serta percaya, bahwa kamu mampu dan bisa.

Sekarang kamu harus percaya pada dirimu. Bangun diri dan kemampuan sesuai keinginan, bukan sebaliknya. Sejauh apa yang kita inginkan dan tidak merugikan orang lain, YAKIN dan MAJU TERUS...!!!

Jadikan hari ini adalah hari terbaik dalam hidupmu, milikilah masa depan yang indah, dengan mulai membuat perubahan hari ini. BE GOOD TO YOURSELF AND OTHERS...!!!

Warmest Regards,
Michael

"I Try Not Become A Man Of Success But Rather To Become A Man Of Value, Significance, Quality & Inspiration In Life"
"God Has Not Called Me To Be Successful But He Has Called Me To Be Faithful"
"If I Die Tomorrow..I'd Be Alright..Because I Believe..That After I'm Gone..The Spirit Carries On..."