Sunday, November 28, 2010

✠ Opportunity to Live Life ✠

Hi MyFriendz...

Baru-baru ini aku sering mendapat sebuah BM (Broadcast Message) yang ingin aku share (mungkin dari kalian sudah pernah menerima ini) berikut ini :


✉ Surat dari TUHAN ✉
KEPADA : KAMU
TANGGAL : HARI INI
DARI : AKU
PERIHAL : BERSYUKUR

Ini AKU,
Hari ini AKU yang akan menangani semua masalahmu...

Catatan :
Dan ingat,
Bila Dunia ini menyodorkan masalah yang tidak dapat kau tangani sendiri,
Jangan berusaha menyelesaikan masalah itu...
Tetapi, letakkanlah saja masalah itu diboxKU utk KUselesaikan...
AKU akan menyelesaikan masalahmu sesuai JADWAL yang AKU tentukan sendiri...

Semua masalahmu PASTI akan AKU selesaikan,tetapi sesuai jadwalKU, bukan jadwalmu.....

Setelah semua masalahmu kamu letakkan dalam Box,
Janganlah kamu pikirkan & khawatirkan...
Sebaliknya, fokuslah kepada semua hal2 BAIK yang sedang terjadi padamu sekarang...

Bila kamu terjebak kemacetan dijalan, Janganlah marah,
Sebab masih banyak orang di Dunia ini yang tidak pernah naik mobil seumur hidupnya...

Bila kamu berhadapan dengan masalah di tempat kerja,
Berpikirlah bahwa masih banyak orang yang menganggur bertahun2 tanpa pekerjaan...

Bila kamu sedih karena hubungan keluarga, pikirkanlah orang2 yang belum pernah merasakan mencintai dan dicintai...

Bila kamu merasa bosan dengan akhir minggu, pikirkanlah orang2 yang harus lembur siang malam tanpa libur utk menghidupi keluarga & anak2nya...

Bila kendaraanmu mogok & mengharuskan kamu berjalan kaki,
Janganlah marah...
Pikirkanlah orang2 cacat yang sangat ingin merasakan berjalan diatas kaki sendiri...

Bila kamu melihat dicermin rambutmu mulai beruban,
Janganlah bersedih...
Ssebab mempunyai rambut hanyalah merupakan impian bagi orang2 yang dalam perawatan Kemoterapi...

Bila kamu merenungi makna hidupmu di dunia ini & merenungi apa tujuan hidupmu ini...?
Bersyukurlah...
Karena banyak orang yang tidak punya kesempatan hidup yang cukup lama untuk merenungi hidup mereka....



Seperti BM diatas, selama hidup kita mungkin terkadang/selalu mengeluh setiap harinya. Ada saja hal-hal yang membuat mulut mereka mengucapkan kata-kata yang sia-sia setiap harinya. Pekerjaan yang berat, bos yang hanya bisa memerintah, keluarga yang terlalu banyak menuntut, sahabat-sahabat yang kurang solider merupakan beberapa contoh dari banyak masalah yang dihadapi manusia.

TUHAN bukanlah tidak mengetahui keadaan kita seperti apa sekarang ini atau masalah besar apa yang sedang kita hadapi. DIA tahu semuanya. Bahkan DIA tahu seberapa besar kekuatan kita ketika rintangan datang menghadang.

Sekarang pernahkah kamu berpikir, mengapa manusia tidak diciptakan sempurna...? Jika manusia diciptakan sempurna, bukankah semuanya akan menjadi lebih baik...? Mengapa TUHAN tidak melakukannya...? Apakah TUHAN tidak mampu...? Ataukah ada maksud TUHAN di balik ia menciptakan manusia dengan keberadaannya seperti sekarang ini...?

Tapi daripada mengajukan pertanyaan-pertanyaan konyol seperti itu, harusnya kita bersyukur dengan keberadaan kita sebagai manusia yang tidak sempurna dan yang di sana sini masih terdapat kekurangan. Seandainya TUHAN benar-benar menciptakan kita sebagai manusia sempurna, keadaan dunia tidak akan lebih baik, sebaliknya dunia justru berada di ujung bencana. Kamu mengerenyitkan kening dan tidak percaya...?

Jika kita menjadi manusia tanpa kelemahan, tentu saja sifat manusia yang egois akan semakin menjadi jadi. Tidak akan pernah merasa butuh orang lain, karena toh segala sesuatunya bisa dikerjakan seorang diri. Manusia akan menjadi sosok egosentris. Dan bisa jadi manusia akan mengabaikan TUHAN. Mengapa harus berharap kepada TUHAN kalau sudah menjadi manusia sempurna yang bisa melakukannya segala sesuatunya seorang diri...?

TUHAN memang Mahabesar dan Mahadahsyat, tetapi DIA tidak mau umat-Nya menjadi umat yang miskin mental, yang sebentar-bentar mengeluh, sebentar-sebentar bersedih dan akhirnya lupa untuk mengucap syukur. DIA ingin kita menjadi orang-orang yang kuat di dalam-Nya yang tidak gampang bersungut-sungut ketika ada masalah dan selalu menghargai setiap pemberian dari-Nya dengan hati yang tulus dan ucapan terima kasih. Bersyukurlah kita tidak diciptakan sempurna, dengan demikian kita belajar untuk bergantung kepada TUHAN, sewaktu dalam kelemahan dan saat kita membutuhkan pertolonganNya.

Sebuah pepatah kuno mengatakan, manusia diciptakan seperti malaikat dengan satu sayap dan mereka bisa terbang jika mereka saling berpelukan. Kehidupan ini suatu saat akan berakhir. Ketika itu tiba maka tidak ada lagi waktu untuk menyesali diri dan berangan-angan untuk kembali ke masa lalu. Selagi masa ada kesempatan, mari bersama kita menjalani hidup dengan ucapan syukur kepada TUHAN dan mengerjakan apa yang menjadi bagian kita di dunia ini dengan sebaik mungkin.

Aku bertanya kepada TUHAN, mengapa aku tidak kaya...?
Lalu DIA menunjukkan seorang pria dengan banyak harta, tapi hidup kesepian & tak memiliki siapapun untuk berbagi....

Aku bertanya kepada TUHAN, mengapa aku tidak ganteng...?
Lalu DIA menunjukkan seorang pria dengan kegantengan yg melebihi lainnya, tapi memiliki karakter yg buruk...

Aku bertanya kepada TUHAN, mengapa Ia membiarkan aku menjadi semakin tua...?
Lalu DIA menunjukkan seorang anak laki-laki berusia 19 tahun sedang terbujur kaku, meninggal karna kecelakaan mobil...

Aku bertanya kepada TUHAN, mengapa aku tidak memiliki rumah besar...?
Lalu DIA menunjukkan sebuah keluarga yg beranggotakan 6 orang, tapi mereka baru saja diusir & pindah ke rumah yg kecil, sesak & terpaksa tinggal dijalanan karna tak mampu membayar hutang....

Aku bertanya kepada TUHAN, mengapa aku harus bekerja...?
Lalu DIA menunjukkan seorang pria, yg tak bisa menemukan satu pekerjaan pun, karna tak memiliki kesempatan untuk belajar membaca....

Aku bertanya kepada TUHAN, mengapa aku tak menjadi orang terkenal...?
Lalu DIA menunjukkan seseorang yg terkenal yg memiliki banyak sahabat, tapi smuanya pergi ketika orang itu tidak memiliki harta lagi...

Aku bertanya kepada TUHAN, mengapa aku tidak pintar...?
Lalu DIA menunjukkan seorang yg terlahir jenius, tapi dipenjara karena menyalahgunakan kepintarannya untuk kejahatan....

Bagaimana denganmu...?

Apakah kamu pernah sakit...?
Jika kamu tidak pernah sakit...?
Bagaimana kamu tahu TUHAN itu Maha Penyembuh...?

Apakah kamu pernah sedih...?
Jika kamu tidak pernah sedih...?
Bagaimana kamu tahu TUHAN itu Maha Penghibur...?

Apakah kamu pernah salah...?
Jika kamu tidak pernah salah...?
Bagaimana kamu tahu TUHAN itu Maha Pengampun...?

Apakah kamu pernah gagal...?
Jika kamu tidak pernah gagal...?
Bagaimana kamu belajar bersandar pada TUHAN...?

Apakah kamu merasa kurang dengan berkat yg TUHAN berikan hari ini...?

Sekarang pada saat kamu sedang membaca tulisan ini, mungkin kamu tidak menyadari bahwa kamu telah melakukan sesuatu yang tanpa kamu sadari sangat berguna agar kamu bisa berkarya hari ini...

Sadarkah kamu apakah itu? Ya, nafas kehidupan. Sama seperti aku yang terkadang tidak menyadarinya. TUHAN selalu menjaga dan memberkati kita di setiap hela nafas...

Senantiasalah bersyukur buat semua yang telah TUHAN beri mungkin tidak semuanya yang sesuai dengan apa yang kita inginkan, walau tidak banyak, yang penting cukup untuk memenuhi kebutuhan kita...

Senantiasalah bersyukur untuk berbagai ujian kehidupan yang kita alami karena semua itu mengangkat kita ke tingkat yang lebih tinggi di dalam TUHAN dan membawa kita lebih dekat kepadaNya...

Semakin banyak kita bersyukur kepada TUHAN atas apa yang kita miliki, maka semakin banyak hal yang akan kita miliki untuk disyukuri karena orang yang mengucap syukur adalah orang yang selalu tahu bahwa hidupnya tidak pernah kekurangan...

Amin...

“Orang yang berbahagia bukanlah orang yang hebat dalam segala hal, tapi orang yang bisa menemukan hal sederhana dalam hidupnya.” - Warren Buffet

Warmest Regards,
Michael

Friday, November 26, 2010

Little Things ✵ Big Things

Hi MyFriendz...

Pernah mendengar statement ini : "Kegagalan tidak terjadi dalam semalam dan keberhasilan tidak bisa dicapai dalam sehari.". Mungkin beberapa dari kalian sudah tidak asing dengan statement tersebut. Statement tersebut kurang lebih memberikan arti bahwa semuanya pasti melewati proses, dan uniknya, kesuksesan besar atau bahkan kegagalan yang fatal selalu diawali dari hal-hal yang kecil. Setia melakukan hal-hal kecil akan menuntun kita kepada kesuksesan besar, sebaliknya mengabaikan kegagalan-kegagalan kecil akan mengakibatkan keruntuhan pada akhirnya.

Hal ini rupanya juga diterapkan dalam pelatihan-pelatihan bahasa, misalnya saja dalam pelatihan bahasa Inggris. Untuk bisa cas cis cus dalam berbahasa Inggris tentu tidak mungkin bisa ditempuh dalam satu hari saja. Secara teori, jika dalam sehari kita mampu menghafal lima kosa kata saja maka dalam setahun kita sudah menguasai hampir dua ribu kata, dan tahun berikutnya berarti kita sudah menguasai hampir empat ribu kata! Harusnya dalam waktu dua tahun kita sudah mahir berbahasa Inggris karena sudah menguasai ribuan kata. Namun pada kenyataannya, meski sudah bertahun-tahun belajar, mengapa kita belum bisa berbahasa Inggris...? Jawabannya sederhana, karena kita gagal menghafal lima kosa kata per hari. Atau seperti belajar mobil kalau kita belajar menyetir mulai dari jalan besar, apakah selanjutnya kita akan bisa stabil menyetir kalo melalui jalan kecil...? Bagaimana kalau dibalikkan dengan memulai belajar menyetir dari jalan kecil menuju jalan besar, ada perbedaan bukan...?

Beberapa waktu lalu, aku mengatakan kepada salah seorang teman (W) ketika kami sedang saling sharing :
M : "Hidup itu seperti mengumpulkan "uang receh"".
W : (Sedikit kaget) "HAH...!!! muke gile lo, Mike...? Berat kali kalo uang receh dikumpulin. Mksd lo apaan nih...?"
M : "Hehehe... Maksud kenapa gw seperti perumpamaan ini misalnya dalam sebuah meeting yang dihadiri sejumlah top management suasana agak tegang saat salah seorang General Manager akan dicopot dari jabatannya oleh sang Bos dikarenakan beberapa kasus dan prestasi buruk sepanjang tahun. Di ruangan yang dingin itu dibahas hal-hal apa saja yang akan dilakukan untuk pembenahan operasional salah satu anak perusahaan, termasuk menentukan siapa calon penggantinya. Dipastikan ada seseorang yang harus meninggalkan perusahaan tapi di sisi lain ada peluang yang akan membuat seseorang mendapatkan promosi. Di tengah-tengah rapat sang Bos bertanya kepada orang-orang kepercayaannya tentang siapa calon pengganti yang pantas. “Silahkan usulkan, sebut saja nama, malam ini juga kita harus bikin keputusan”. Nama demi nama disebutkan oleh peserta rapat di ruangan itu, dari beberapa nama yang muncul ke permukaan terlihat beragam reaksi dari si Bos, mulai dari nama yang tak dikenal sama sekali, ada yang agak dikenal, ada yang lupa-lupa ingat, hingga yang dikenal dengan sangat baik karena reputasinya yang baik atau sebaliknya. Nampak si Bos bimbang dalam menetapkan hingga salah seorang Direktur membicarakan nama seseorang yang tadi paling banyak disebut (anggap saja namanya Robert). Kening si Bos nampak berkerut namun matanya bersinar menunjukkan ketertarikannya “Oh ya, saya ingat, dia pernah menjemput saya di bandara, kelihatannya orang ini cukup baik, bagaimana ?” Beberapa komentar mulai terucap “Saat kunjungan di lapangan, orang ini sangat dikenal baik oleh pelanggan-pelanggan kita” komentar seorang kepala divisi disusul nada positif lain mulai dari prestasinya, kepemimpinan, attitude, karakter, hingga komentar-komentar yang bersifat agak pribadi. Dan si Bos pun setuju memutuskan orang tersebut dipromosi menjadi GM dan minta dihubungi malam itu juga untuk besok pagi-pagi berangkat ke Jakarta untuk proses serah terima dengan GM yang akan digantikannya. Nah, itulah yang dinamakan mengumpulan "uang receh". Ya, walau dalam kehidupan nyata mungkin tidak semudah seperti perumpamaan tadi tapi kalau TUHAN mengizinkan, apapun bisa terjadi, bukan...?"
W : "Apa maksudnya bro...?"
M : “Ya, disadari atau tidak, ada banyak hal positif yang selama ini dilakukan oleh Robert dan hal-hal kecil yang dilakukannya membuat banyak orang diperusahaan tersebut terkesan. Sekalipun itu hal-hal kecil, ibarat uang receh yang pada saat terkumpul dan dilakukan penghitungan, ternyata nilainya sangat tinggi...!”

Terbukti bahwa hal-hal besar selalu lahir dari hal-hal kecil. Seringkali kita melewatkan banyak hal kecil terjadi begitu saja. Kita terlanjur punya "rumus" bahwa hal-hal besar selalu lahir dari pemikiran yang rumit. Itu sebabnya kita selalu disibukkan dengan hal-hal besar dan hal-hal paling rumit, dan tidak pernah mempedulikan hal-hal kecil yang nampaknya terlalu sederhana untuk dipikirkan. Mulai dari sekarang, terbukalah terhadap hal-hal kecil. Belajar peka dan kritis dengan hal-hal kecil yang terjadi di sekitarmu. Jangan pernah membiarkan hal-hal kecil terlewatkan begitu saja, tanpa kamu bisa belajar darinya. Jangan sampai suatu saat kamu akan dipermalukan akibat kamu selalu meremehkan hal-hal kecil.

So MyFriendz...
In this life, you do not have to do big things at once, there are many positive little things you can do and when HIS time comes, the value of a collection of "small things" was really unexpected because something big is always started and built from something small...

"We always have a mantra : 'do not be evil'. Therefore we have to do the best for users, customers, and to any person" - Larry Page (Co-founder of Google Inc.)

Warmest Regards,
Michael

☩ Try Again, and Again, and Again ☩

Hi MyFriendz...

Pernah mendengar Nick Vujicic, seorang inspirator dan motivator yang tidak memiliki tangan dan kaki. Di salah satu seminarnya yang kulihat di YouTube, dengan posisi Nick berada di atas meja. Nick bertanya kepada peserta yang hadir : "Mungkin anda pernah merasakan jatuh seperti ini (Nick mempraktekkan jatuh atau dengan bahasa "indo"nya : nyungsep") "Saya mau memberitahu kadang-kadang di saat anda jatuh, anda merasa bahwa anda tidak memiliki kekuatan untuk bangkit kembali. Apakah anda pikir memiliki harapan...? Karena saya ingin memberitahu kepada anda bahwa aku jatuh disini dengan menghadap ke bawah. Dan saya tidak memiliki tangan dan kaki. Harusnya saya tidak mungkin untuk bisa bangkit kembali tapi TIDAK. Saya akan mencoba 1000 kali untuk bangun. Jika saya gagal 1000 kali, jika saya gagal 1000 kali dan saya menyerah, apakah anda pikir saya akan bisa bangun kembali...? TIDAK. Jika saya gagal, saya COBA LAGI dan LAGI dan LAGI. Saya ingin anda tahu bahwa ini bukan AKHIR. Penting bagaimana anda menyelesaikannya. Anda akan menemukan kekuatan untuk BANGKIT kembali seperti ini (sambil menunjukkan kepalanya bertumpu pada sebuah perangkat telepon rumah untuk bangkit berdiri.)" Setelah berhasil bangkit, Nick pun mendapatkan tepuk tangan yang riuh dan banyak peserta yang menangis melihat aksi dari Nick tersebut.

Aku juga mau share mengenai salah satu rekan bisnis yang juga pernah mengalami hal yang sama sepertinya. Kurang lebih sekitar 1 tahun yang lalu, Merry (bukan nama sebenernya) terjun ke bisnis yang sama seperti yang sedang aku tekuni. Sudah beberapa bulan bisnis digeluti tapi tak kunjung GOAL. Ketika mencurahkan keluh kesahnya sambil menangis, beliau mengatakan ingin berhenti karena merasa sudah tidak lagi mampu menahan malu ketika harus bertemu dengan teman-teman seperkumpulannya. Lalu aku memberikan bantuan sedikit motivasi dan inspirasi kepada Merry supaya dia mau bertahan dan tidak berhenti dari bisnis ini. Dan apa yang terjadi...? Seminggu setelah Merry memutuskan untuk tetap bertahan dan melanjutkan karyanya. Merry berhasil GOAL dengan nilai nominal cukup besar. Alangkah senangnya Merry dan tentu semangatnya yang sebelumnya hampir padam kembali membara. Ketika bertemu lagi dengannya ,aku berkata kepadanya : "Selamat ya, Mer. Kamu telah mengalahkan diri kamu sendiri bukan orang lain. Seandainya waktu itu kamu berhenti, mungkin kamu tidak akan seperti sekarang ini. Dari kamu, aku bisa belajar bahwa salah satu perbedaan antara orang yang tidak berhasil dan berhasil adalah orang berhasil berhentinya lebih lama sedangkan orang yang tidak berhasil berhentinya lebih cepat. Sekali lagi selamat ya kamu telah mengubah "kisah" baru dalam hidupmu menjadi sebuah "kasih" baru dalam hidupmu".

Bagaimana denganmu...
Pernahkah kamu jatuh saat ingin mengejar sesuatu di depanmu...?
Pernahkah kamu gagal saat mencoba sesutu hal yang orang lain anggap hal itu mudah...?
Atau pernahkah kamu merasa terkucilkan disaat semua orang tak menghiraukan keadaanmu...?

Dan apa yang akan kamu lakukan ketika menghadapi situasi dan kondisi seperti itu...?
Menyerah...? Atau terus berjuang menghadapi situasi dan kondisi tersebut..?
Saat kamu ingin mengejar sesuatu yang ada di depanmu baik itu abstrak maupun nyata, TERUSLAH KEJAR. Meskipun ada batu yang banyak dan membuat kamu terjatuh tetaplah berjuang untuk terus berlari ke depan...

Saat kamu gagal mencoba sesuatu hal yang orang lain mengganggapnya hal tersebut mudah. TETAPLAH MENCOBA. Meskipun ada hinaan dan cacian karena kamu tidak bisa melakukannya tetaplah berusaha hingga kamu berhasil menciptakan apa yang kamu coba.
Saat kamu merasa terkucilkan disaat semua orang tak menghiraukanmu. BERPERASAAN & BERPIKIRLAH POSITIF. Meskipun banyak orang yang mengecewakanmu dan membuatmu terluka tetaplah tersenyum hingga semua orang menyadari bahwa kamu begitu berarti bagi mereka...

Lalu mungkin kamu akan bertanya kepadaku : "Kenapa kita harus lakukan semua itu...??? Pentingkah...???"
- Batu yang menjatuhkanmu saat mengejar sesuatu mengajarkan kita bahwa kita perlu teliti dalam melangkah dan belajar dari kesalahan kita saat kita terjatuh.
- Gagal saat mencoba sesuatu merupakan hal yang mengajarkan kita untuk pantang menyerah dan menunjukkan kita bahwa kita itu bukannya bodoh melainkan kita menemukan hal penghambat yang orang lain tidak temukan sebagai pembelajaran bagi kita untuk bisa mengatasi kendala saat mencobanya kembali.
- Merasa terkucilkan mungkin merupakan kesalahan dari kita berpandangan terhadap orang lain dan perasaan seperti ini mengajarkan kita untuk tetap positive thinking and positive feeling bahwa orang-orang disekitar kita tetap peduli terhadap kita mungkin cara mereka untuk perduli kurang kita pahami untuk itu disinilah kita perlu belajar mempelajari karakter orang lain.

Semua hal yang membuat kita putus asa sebenarnya menyimpan "pelajaran" yang sangat berharga bagi kita. Bukan lagi saatnya kita menyerah saat keputusasaan menyerang kehidupan kita, namun di saat itulah kita harus bangkit untuk berusaha menyelesaikan itu semua karena semua itu hanya kita yang dapat menyelesaikannya dengan baik. Karena setiap masalah selalu melihat ada sisi negatif dan positif, semua tergantung sisi mana yang kita pilih.

So MyFriendz...
If you FAIL, are you going to try again...?
You may be DISAPPOINTED if you fail...
But you are DOOMED, if you don't TRY...
The human SPIRIT can handle much more than we realize...
It matters HOW you are going to FINISH. Are you going to finish STRONG?

"If I fail, I try again, and again, and again.." - Nick Vujicic

Warmest Regards,
Michael

Roger Crawford - Everyone Can Do Something

Oleh : Jack Canfield

Roger Crawford memiliki segalanya yang dibutuhkan untuk bermain tenis, kecuali dua tangan dan satu kaki. Ketika kedua orang tua Roger melihatnya untuk pertama kali, mereka melihat bayi dengan suatu suatu tonjolan mirip ibu jari di lengan kanannya dan ibu jari serta satu jari di lengan kirinya. Dia tidak memiliki telapak tangan. Lengan serta kaki bayi tersebut lebih pendek dan dia hanya memiliki tiga jari kaki di kaki kanannya yang pendek serta kaki kiri yang lemah, yang di kemudian hari akan diamputasi. Dokter berkata bahwa Roger menderita Ectrodactylism, suatu penyimpangan kelahiran yang jarang terjadi yakni hanya 1 dari 90.000 kelahiran di Amerika Serikat. Dokter berkata bahwa Roger mungkin tidak akan dapat berjalan serta mengurus dirinya sendiri.

Untungnya kedua orang tuanya Roger tidak begitu saja percaya pada dokter. "Orang tuaku selalu mengajariku bahwa aku akan menjadi secacat apa yang aku inginkan", kata Roger. "Mereka tidak pernah mengijinkanku untuk mengasihani diri sendiri atau meminta bantuan orang lain karena kekuranganku. Suatu kali aku pernah mengalami masalah karena tugas karangan sekolahku belum selesai", jelas Roger yang harus memegang pensil dengan kedua tangannya agar dapat menulis secara perlahan. "Saya meminta tolong ayah untuk menulis suatu surat untuk guruku, untuk meminta perpanjangan waktu dua hari untuk menyelesaikan tugasku. Namun sebaliknya yang ayah lakukan adalah membuatku mulai menulis karangan tersebut dua hari lebih awal !"

Ayah Roger selalu menyemangatinya untuk terlibat dalam olahraga, mengajar Roger untuk menangkap dan melempar bola voli, dan bermain sepak bola (sepak bola gaya Amerika atau American Football) setelah sekolah. Di usia 12, Roger mencoba untuk mendapat suatu tempat di tim sepak bola sekolah. Sebelum setiap pertandingan, Roger akan memvisualisasikan impiannya untuk mencetak gol. Kemudian suatu hari dia mendapat kesempatan tersebut. Bola berada di tangannya dan dia mencoba berlari secepat yang dia dapat dengan menggunakan kaki palsunya menuju ke garis gol, pelatihnya dan rekan-rekan timnya bersorak kegirangan. Tetapi pada jarak sepuluh yard sebelum garis gol, seseorang dari tim lawan menangkap Roger, menghantam engkel kirinya. Roger mencoba untuk melepas kaki palsunya, tetapi bukannya menyerah dia mencoba untuk berlari kembali.

"Saya masih tetap berdiri", ingat Roger. "Saya tidak tahu hal lain apa yang harus dilakukan sehingga saya mulai meloncat-loncat menuju garis gol. Wasit berlari menuju kearahku dan mengangkat tangannya ke udara. Gol !" Kamu tahu, sesuatu yang lebih baik dibandingkan dengan enam poin adalah apa yang tampak di wajah dari anak yang memegang kaki palsuku. Kecintaan Roger pada olahraga bertumbuh begitu juga dengan rasa percaya dirinya. Tetapi tidak setiap rintangan membentuk kebulatan tekad Roger. Makan di ruang makan dengan anak-anak lain yang memandanginya meraba-raba makanannya terbukti sangat menyakitkan bagi Roger, seolah dia mengulangi kegagalannya di kelas mengetik. "Saya mempelajari pelajaran yang sangat bagus dari kelas mengetik", kata Roger. "Kamu tidak dapat melakukan segala hal, maka lebih baik berfokus pada apa yang dapat kamu lakukan". Satu hal yang Roger dapat lakukan adalah mengayunkan raket tenis. Tapi sayangnya, ketika dia mengayunkannya terlalu kencang, pegangan lemahnya biasanya membuat raket terlepas ke udara. Beruntungnya, Roger secara tidak sengaja menemukan suatu raket tenis model lama di suatu toko olahraga dan secara tidak sengaja dia menjepitkan jarinya diantara dua batang pegangan gandanya ketika dia mengangkatnya. Model pegangan seperti itu memungkinkan Roger untuk mengayunkan raket, melakukan servis dan pukulan voli seperti orang bertubuh normal. Dia berlatih setiap hari dan segera bermain namun dia kalah.

Tetapi Roger tetap bertekun. Dia berlatih dan berlatih serta bermain dan bermain. Belahan pada kedua jari di tangan kirinya memungkinkan Roger untuk memegang raket khususnya ini dengan lebih baik, dan secara luar biasa meningkatkan permainannya. Meskipun dia tidak memiliki panutan untuk memandunya, Roger semakin terobsesi dengan tenis dan dia mulai memenangkan permainan. Roger kemudian bermain tenis di tingkat perguruan tinggi, mengakhiri karir bermain tenisnya dengan 22 kemenangan dan 11 kekalahan. Dia kemudian menjadi pemain tenis dengan cacat fisik pertama yang memperoleh pengakuan sebagai pengajar profesional oleh Asosiasi Tenis Profesional Amerika Serikat. Sekarang Roger berkeliling negara, berbicara kepada kelompok-kelompok mengenai apa yang dibutuhkan untuk menjadi pemenang, tanpa peduli siapapun kamu.

"Satu-satunya perbedaan antara kamu dan saya adalah bahwa kamu dapat melihat kekurangan saya, sementara saya tidak dapat melihat kekuranganmu. Kita semua memiliki kekurangan. Ketika orang-orang bertanya pada saya bagaimana saya mampu mengatasi kekurangan fisik saya, saya berkata pada mereka bahwa saya tidak mengatasi apapun. Saya hanya belajar apa yang dapat saya lakukan seperti bermain piano atau makan dengan menggunakan sumpit, tetapi yang lebih penting, saya telah belajar apa yang dapat saya lakukan. Kemudian saya lakukan apa yang saya dapat lakukan dengan segenap hati dan jiwa."

Roger tidak membiarkan kekurangannya menghambatnya untuk berhasil dan menikmati kehidupan yang telah TUHAN karuniakan. Ia menjalani hidupnya dengan maksimal, karena ia mempercayai bahwa TUHAN memberikan kelebihan unik dalam dirinya dibalik semua kekurangan yang ada dalam dirinya.

Hari ini apa yang menjadi penghalang bagi Anda untuk maju? Datanglah kepada TUHAN dan mintalah kekuatan dari-Nya untuk menaklukan kelemahan itu. Karena setiap orang, TUHAN telah karuniakan sebuah berkat yang unik dimana Anda bisa nikmati secara maksimal.

Kekurangan Anda bukanlah kelemahan, itu hanyalah berkat tersembunyi dari TUHAN dalam bungkus yang lusuh.